Kehidupan Suku Terasing di Mentawai Disorot MailOnline
The Daily Lives of the Mentawai People Hidden Away on an Island in West Sumatra

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jum'at, 05 Februari 2016
Foto-foto ini karya fotografer profesional Mohammed Saleh Bin Dollah, fotografer 42 tahun dari Kelantan, Malaysia (Foto2: MailOnline)

FOTO-FOTO menakjubkan yang mendokumentasikan kehidupan sehari-hari dari pria, wanita dan anak-anak dari suku Mentawai, masyarakat adat di Indonesia yang berhasil menjaga kehidupan tradisional mereka, jauh dari masyarakat modern.

Warga Mentawai, penduduk asli Indonesia, yang terkenal dengan tato dekoratif mereka yang hidup semi nomaden di Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat.

Foto-foto ini karya fotografer profesional Mohammed Saleh Bin Dollah, yang mengungkap kehidupan suku terasing di pulau, dimana suku ini memiliki segalanya dan semua masalah diselesaikan oleh seorang dukun.

Fotografer 42 tahun dari Kelantan, Malaysia, mengunjungi Mentawai untuk mendokumentasikan cara hidup mereka.

Dia bilang: 'Mereka semua hidup di pulau dan terpencil dari dunia modern.'

'Wanitanya berjalan-jalan tanpa busana dan hidup mereka bergantung sepenuhnya pada sumber daya alam. Saya pergi ke Mentawai untuk menampilkan kehidupan mereka sehari-hari.'

Suku ini terdiri dari sekitar 64.000 orang, yang tinggal di rumah yang dikenal sebagai Umas dan dibangun menggunakan bambu, kayu dan rumput, dan dilengkapi dengan tengkorak dari hewan buruan mereka, seperti dilansir MailOnline.

kehidupan sosial Mentawai ini hidup rukun dalam satu kampung, dan yang berada di tengah adalah rumah panjang komunal. Jumlah warga kampung bervariasi dengan jumlah antara 30 sampai 80 orang.

Hal ini menyiratkan bahwa para anggota suku percaya bahwa semua benda hidup termasuk tanaman yang seharusnya memiliki roh.

Satu-satunya warga penting di masyarakat ini adalah dukun yang bertanggung jawab untuk komunikasi dengan roh dan jiwa - dalam suasana duka atau penyakit, ia dipanggil untuk memulihkan harmoni dalam kelompok.

Fotografer profesional Mohammed tergolong beruntung bisa menghabiskan beberapa waktu dengan warga Mentawai selama Juli 2014.

"Saya sangat beruntung mendapat kesempatan untuk mengambil foto ini ketika saya sedang membantu seorang teman yang benar-benar tinggal dengan warga Mentawai selama jangka waktu," katanya.

Sebagian besar pria di suku terasing ini dianggap sebagai pahlawan, warga di pulau ini terlihat hidup bahagia.

"Mereka senang ketika orang-orang dari dunia luar datang untuk mengunjungi karena mereka ingin menunjukkan cara hidup mereka dan pulau mereka.'


THESE STUNNING images document the everyday lives of the men, women and children of the Mentawai tribe, an indigenous people in Indonesia that has managed to keep their traditional ways, far from modern society.

The Mentawai people, a native population in Indonesia, are famous for their decorative tattoos and for living a semi-nomadic life on the Mentawai Islands in West Sumatra.

Shot by professional photographer Mohammed Saleh Bin Dollah, the series captures a glimpse of life on the island, where the tribe clan is everything and any problem can be solved by a medicine man.

The 42-year-old photographer from Kelantan, Malaysia, visited the tribe to document their way of life.

He said: 'They all live completely in land and secluded from the modern world.

'The woman walk around with no clothes on and their lives depend entirely on natural resources. I wanted to go to the island to showcase the everyday lives of the tribe.'

The tribe consists of around 64,000 people, living in homes which are known as Umas and built using bamboo, wood and grass, and are furnished with the skulls of hunted prey.

The Mentawaian's social life revolves around their clans, and at the centre is the communal long house. The clans vary in size between 30 to 80 members.

It is claimed that the tribe members believe that all living objects including plants are supposed to have spirits.

The only specialist in the community is the medicine man that is responsible for communication with the spirits and the souls - in case of misfortune or illness, he is called in to restore harmony within the group.

Professional snapper Mohammed was fortunate enough to spend some time with the Mentawai Warriors during the month of July 2014.

'I was very lucky to receive the opportunity to take these photos when I was helping out a friend who actually one lived with the Mentawai people for a period of time,' he said.

'Most of the men in the tribe are regarded as heroes, everyone on the island is very happy.

'They love it when people from the outside world come to visit because they like to show their way of living and their island.'

TERKAIT - RELATED