Telepon Seks, Penampilan Operatornya Tak Seseksi Suaranya
Male and Female Phone Sex Workers Share Intimate Details about Their Jobs

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Sabtu, 29 Agustus 2015
Tak satu pun dari mereka bermukim di rumah yang mewah, dan malahan banyak yang berantakan. Beberapa dari mereka memiliki anak. Sementara yang lain hanya memiliki hewan peliharaan (Foto2: MailOnline)

SEORANG FOTOGRAFER menguak penampilan sesungguhnya dari para operator telepon seks, menyoroti fakta dan kisah di balik sosok yang mampu merangsang imajinasi birahi orang asing melalui telepon untuk mendengar desah dan bujuk rayu suara mereka.

Fotografer Inggris Phillip Toledano, 46, memotret dan mewawancarai 26 wanita dan pria, dengan mengunjungi kediaman mereka sekaligus mendengar kisah menarik mereka tentang suka duka bergelut pada bisnis suara esek-esek tersebut.

Phillip, yang saat ini bermukim di New York, baru-baru ini mengungkap serangkaian foto dan kisah menarik, yang muncul dalam buku fotografi, berjudul Phonesex, hasil kolaborasinya dengan Huffington Post, seperti dilansir MailOnline.

"Ada kontrak yang yang menghubungkan antara operator telepon seks dan orang-orang yang menyebutnya,' katanya. "Ini adalah kontrak menipu diri sendiri. Penelepon setuju untuk berpura-pura bahwa ia seorang pria (atau wanita) menelepon seseorang berusia muda, gadis cantik, dan operator telepon seks yang berperan mewujudkan imajinasi syahwat tersebut.

Dia mengatakan kepada Huffington Post bahwa idenya muncul untuk membuat serangkaian foto setelah menciptakan ilusi yang sama tentang dirinya sendiri. Ketika ibunya meninggal, Philip mulai merawat ayahnya, yang mengidap Alzheimer. Karena ayahnya menderita kehilangan memori, sang ayah sering bertanya di mana ibu Philip berada. Daripada harus memberinya kabar buruk bahwa dia telah meninggal hingga berulang kali, dia mulai mengatakan kepada ayahnya bahwa ibunya sedang berlibur di Paris.

'Ayah saya dan saya termasuk golongan yang menciptakan ilusi, saya telah membuat cerita dan kami berpartisipasi dalam kebohongan yang sama dan berulang-ulang,' katanya. 'Suatu hari [ayahku] melihat melalui majalah dan menemukan iklan untuk telepon seks dan [saya] menyadari itu persis sama dengan apa yang saya lakukan dengan ayah saya. Dua orang setuju untuk berpartisipasi dalam menciptakan ilusi bersama-sama."

Dalam seri fotonya, Philip melenyapkan ilusi itu. Operator telepon seks difotonya di rumah mereka, untuk menguak fakta keseharian mereka. Tak satu pun dari mereka bermukim di rumah yang mewah, dan malahan banyak yang berantakan. Beberapa dari mereka memiliki anak. Sementara yang lain hanya memiliki hewan peliharaan.

Dalam kebanyakan kasus, operator telepon seks tidak mungkin untuk melihat sosok dari pelanggan mereka dan membayangkan lebih jauh. Beberapa operator tampil lumayan menarik tapi lebih banyak yang kelebihan bobot. Mereka berusia tua dan muda. Salah satu wanita yang menjadi operator seks malah duduk di kursi roda.

Dan cerita mereka tentunya mengejutkan, juga. Sementara yang lain menuturkan kisah aneh, lucu, dan bahkan menjijikkan saat melayani pelanggan melalui telepon, yang lain mengakui mereka telah belajar banyak selama menggeluti pekerjaan mereka, termasuk bagaimana mendengarkan orang lain 'curhat' dengan cara yang lebih dalam.


ONE PHOTOGRAPHER has revealed an intimate look inside the world of phone sex operators, spotlighting the real faces and stories of people who stimulate strangers with their voices.

British photographer Phillip Toledano, 46, shot and interviewed 26 of these men and women, offering a look inside their homes along with some of their stories and perspectives on the industry.

Phillip, who currently lives in New York, recently discussed his inspiration for the fascinating series, which appears in his photography book, Phonesex, with the Huffington Post.

'There is a contract that exists between phone sex operators and the people who call,' he explained. 'It is a contract of self-delusion. The caller agrees to pretend that he (or she) is calling a young, beautiful girl, and the phone sex operator willingly plays the part.'

He told the Huffington Post that he came up with the idea for the photo series after creating a similar illusion himself. When his mother died, Philip began caring for his father, who has Alzheimer's. Because his father suffers from memory loss, he would often ask where Philip's mother was. Instead of having to give him the awful news that she had died over and over again, he began telling him that she was on vacation in Paris.

'My father and I kind of lived in this illusion that I had created and we participated in that lie together,  he said. 'One day [my dad] was looking through a magazine and found ads for phone sex and [I] realized it was exactly the same thing as what I was doing with my father. Two people agree to participate in an illusion together.'

In his photo series, Philip obliterates that illusion. The phone sex operators are shot at home, going about their daily lives. None of their homes are luxurious, and many are messy. Some have kids. Others have pets.

In most cases, operators are unlikely to look the way their customers picture them to be. A few are fit but others are heavy. They are both old and young. One woman he shot is even in a wheelchair.

And their stories can be surprising, too. While some described strange, funny, and even disgusting phone calls, others admit they've learned a lot by working in their industry, including how to listen to people 'in a deeper way'. 

TERKAIT - RELATED