Sapi Potong Australia Masuk Bertahap 7.100 Ekor pada September
Cattle Import of Australia Arrived at Jakarta`s Tanjung Priok Port

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 03 September 2015
2.350 ekor sapi dikeluarkan dari kapal pengangkut ternak, Awassi Express di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta disaksikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Muladno Bashar berjaket hitam (insert kiri) Foto2: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Sebanyak 7.100 ekor sapi potong Australia akan masuk Indonesia pada September melalui empat kali shipment (pengapalan), sebagai bagian dari  50.000 ekor sapi potong Australia pesanan Perum Badan Urusan Logistik yang akan tiba di Indonesia hingga Desember 2015.

Pengapalan pertama, sekitar 2.350 ekor sapi potong Australia telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Rabu (2/9) disaksikan Muladno Bashar, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian.

"Pengapalan kedua direcanakan membawa 1.450 ekor sapi, 1.100 ekor sapi di pengapalan ketiga, dan pengapalan keempat sekitar 2.200 ekor sapi sehingga total 7.100 direncakanan tiba di Indonesia pada September ini," kata Muladno Bashar kepada pers di Pelabuhan Tanjung Priok pada Rabu.

Menurut Muladno, 2.350 ekor sapi potong di pengapalan pertama diangkut dari Australia pada 28 Agustus 2015 menggunakan kapal khusus pengangkut ternak, Awassi Express dan tiba di Jakarta pada Rabu pagi.

"Pengapalan selanjutnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan kondisi pasokan sapi potong di dalam negeri," katanya lagi.

Dia menambahkan, seluruh sapi potong Australia jenis jantan dan betina tidak lagi termasuk sapi produktif sehingga layak untuk dipotong dan dikonsumsi, dengan bobot rata-rata 500 kg per ekor.

Sementara dari sisi kebijakan pemerintah, Muladno mengatakan impor sapi potong dilakukan untuk menjaga stabilitas pangan, pemerintah membuat kebijakan mengimpor sapi potong oleh badan usaha milik negara (BUMN) dalam hal ini Perum Bulog setelah diputuskan Menteri BUMN sesuai dengan mekanisme dan ketentuan yang berlaku.


Jakarta (B2B) - About 7,100 Australian cattle will arrive in Indonesia on September 2015 by four-time shipment, as part of 50,000 cattle were ordered by the National Logistics Agency will be shipped to Indonesia on September to December 2015.

The first shipment hauling 2,350 cattle have arrived at Jakarta´s Tanjung Priok Port on Wednesday (2/9) which was witnessed by Agriculture Ministry´s Director General of Livestock and Animal Health in the Ministry of Agriculture, Muladno Bashar was accompanied by his staff.

"The second shipment are scheduled transports 1,450 cattle, 1,100 cattle in the third shipment, and the fourth shipments carry about 2,200 cattle, or total of 7,100 cattle is planned to arrive in Indonesia this month," Mr Bashar told the press at Tanjung Priok Port on Wednesday.

According to him, 2,350 cattle on the first shipment transported from Australia on August 28, 2015 using a special ship transport of livestock, Awassi Express and arrived in Jakarta on Wednesday morning.

"The next shipment will be done in stages according to the needs and abilities the supply of cattle in Indonesia," he said.

He added types of male and female cattle of Australia is no longer a productive cattle, so safe for human consumption, average weight 500 kg per cattle.

In terms of government policy, Mr Assad said import Australian cattle is done to maintain the stability of domestic food, the Government of Indonesia to take steps to import cattle by state-owned enterprises, Bulog, after approved by SOE Minister in accordance with the mechanisms and regulations.

TERKAIT - RELATED