Santuni Anak Yatim, Pegawai BBPP Ketindan `Bersihkan Harta` di Bulan Ramadan
Activity of Indonesia`s Center for Agricultural Training of Ketindan in Islamic Holy Month of Ramadan

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 02 Juli 2016
Tausiyah Ustadz Rokhmat pada 120 anak yatim, wejangan dari Kepala BBPP Ketindan, Adang Warya (inset atas), pimpinan dan para pegawai menyerahkan santunan bagi 120 anak yatim di sekitar Ketindan (inset bawah) Foto2: Humas BBPP Ketindan

Malang, Jawa Timur (B2B) - Seluruh pegawai Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan di Malang, Jawa Timur menyisihkan sebagian harta mereka sesuai ketentuan Allah SWT untuk menyantuni 120 anak yatim dari beberapa pondok pesantren khusus yatim piatu di Kecamatan Lawang.

"Santunan untuk anak yatim piatu ini dikumpulkan dari santunan seluruh pegawai BBPP Ketindan untuk melaksanakan perintah Allah SWT kepada mereka yang berhak dan membutuhkan untuk dimanfaatkan di akhir Ramadan dan Lebaran mendatang," kata Kepala BBPP Ketindan, Adang Warya di Malang pada Rabu (29/6).

Seluruh anak yatim berkumpul bersama pimpinan dan pegawai BBPP Ketindan di Masjid Baitur Rahim untuk mendengarkan tausiyah dari ustadz Rohmat, dan turut hadir beberapa warga di sekitar BBPP Ketindan dan pengurus pondok pesantren yang diundang.

Adang Warya berharap kegiatan menyantuni anak yatim di bulan suci Ramadan terus dilakukan untuk meningkatkan kepedulian pegawai BBPP Ketindan terhadap anak yatim dan warga sekitar yang kurang mampu.

"Nikmat yang diberikan Allah kepada manusia sebagai mahluk ciptaan-Nya tidak terhitung jumlahnya, dan santunan yang berasal dari sebagian harta pegawai merupakan wujud dari syukur dan ketaatan kita kepada Tuhan," katanya lagi.

Kiprah BBPP Ketindan
Berawal dari berdirinya Landbouw School atau Sekolah Pertanian pada 1927 oleh pemerintah Hindia Belanda, yang merupakan sekolah kejuruan pertanian dan perkebunan, yang saat itu bertujuan memenuhi tenaga kerja terdidik dari penduduk pribumi. Kini, 89 tahun kemudian, BBPP Ketindan siap mendukung pencapaian swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.

Adang Warya mengatakan balai pelatihan yang dipimpinnya diharapkan mampu menjawab tantangan era globalisasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian yang tangguh serta profesional. Tugas pokoknya melaksanakan dan mengembangkan pelatihan teknis, fungsional dan kewirausahaan di bidang pertanian bagi aparatur dan non-aparatur negara.

"BBPP Ketindan tetap melaksanakan fungsi utamanya sebagai lembaga pelatihan di bidang pertanian, tetapi memiliki spesialisasi pelatihan di bidang pertanian tanaman pangan dan tanaman obat," kata Adang Warya.

Dia menambahkan, BBPP Ketindan didukung aula dan ruang kelas yang menampung 35 hingga 150 orang, laboratorium dan instalasi teknologi pengolahan hasil tanaman pangan, tanaman obat, bioteknologi dan pengolahan limbah, dan proteksi tanaman. Juga juga didukung screen house hidroponik, dan koleksi tanaman obat, juga tersedia gerai dan spa herbal.


Malang, East Java (B2B) - All civil servants of Indonesia´s Center for Agricultural Training of Ketindan called the BBPP Ketindan in Malang of East Java province according to orders of God to set aside part of treasures as alms to be given to 120 orphans of boarding schools in Malang subdistrict.

"Alms for orphans collected from all civil servants in BBPP Ketindan to carry out the commands of Allah and provided to the orphans so that they can use at the end of Islamic holy month of Ramadan dan Muslim Eid holiday," said the Head of BBPP Ketindan, Adang Warya here on Wednesday (6/29).

The orphans gathered with leaders and employees of the BBPP Ketindan in Baitur Rahim Mosque listen tausiyah  by ustadz Rohmat, also attended the residents around Ketindan and the managers of boarding schools.

Mr Warya hope the activities in Islamic holy month of Ramadan activities carried out as of civil servants caring for orphans and poor people.

"The gift of God to man are innumerable, and alms of our employees is a form of gratitude and obedience to God," he said.

Agricultural Education Center
Beginning with the establishment Landbouw School or the Agriculture School in 1927 by Dutch East Indies government, as a vocational school of agriculture and plantation, which aims to meet educated labor from the locals. Now, 88 years later, the BBPP Ketindan is ready to support the achievement of food self-sufficiency that proclaimed by President Joko Widodo, according to the head of the training center.

Mr Warya said the training center is expected ready to answer the challenge of globalization with a human resources quality. The main task of implementing and developing technical training, functional, and entrepreneurship for civil servants and the community.

"The BBPP Ketindan continue to perform its primary function as an agricultural training institute, but his specialty training of food crops, and medicinal plants," he said.

Mr Warya notes, BBPP Ketindan supported halls and classrooms that accommodate 35 to 150 people, a laboratory, and installation of processing technology of food crops, medicinal plants, biotechnology and waste treatment, and plant protection. Also supported screen house for hydroponics, and a collection of medicinal plants, also available outlets and herbal spa.

TERKAIT - RELATED