Mentan Siapkan Anggaran Awasi Rendemen Tebu
Indonesian Govt Allocates for Supervision of Sugarcane Yield

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Intan Permata Sari
Jum'at, 28 Februari 2014
Mentan Suswono menyalami para petani tebu di Pekalongan yang mengikuti temu wicara (Foto: Kementan/Fajar)

Pekalongan (B2B) - Mulai tahun ini pemerintah membentuk tim pengawas yang akan ditempatkan di 52 pabrik gula milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tim tersebut akan mengawasi operasional pabrik gula, temasuk penentuan besar kecilnya rendemen tebu.

“Anggarannya sudah kita siapkan. Tahun ini mulai berjalan,” kata Menteri Pertanian RI Suswono saat melakukan sarasehan dengan petani tebu rakyat, Jumat (28/2) di Pabrik Gula Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah.

“Tidak usah khawatir nanti di setiap pabrik gula BUMN akan ada pengawas. Jadi soal rendemen juga nanti akan diawasi proses penentuannya,” kata Mentan menjawab pertanyaan salah seorang petani tebu yang mengeluhkan rendahnya rendemen yang ditentukan pabrik gula.

Mentan mengemukakan, berdasar pengalamannya besar kecilnya rendemen ditentukan oleh tiga faktor, yakni kualitas tebu, kondisi pabrik, dan manusia. Jika kualitas tebunya baik rendemennya akan tinggi, sebaliknya jika kualitasnya rendah rendemennya pun rendah.

Kondisi pabrik gula juga sangat berpengaruh pada rendemen. Pabrik-pabrik yang peralatannya masih baik umumnya rendemennya tinggi. Karena itu pabrik-pabrik gula milik swasta yang mesinnya masih baru-baru  rendemennya bisa mencapai 9 sampai 10.

“Sementara pabrik gula BUMN rata-rata umurnya sudah tua, sehingga  perlu direvitalisasi. Hal ini juga mempengaruhi angka rendemen,” jelas Mentan.


Pekalongan (B2B) – This year the Indonesian government sets up a supervisory team deployed in 52 state sugar plants. The team will supervise the operational of sugar companies including determining the level of yield.

“We have prepared the budget. This year it will start,” said Minister of Agriculture, Suswono, when meeting sugar farmers on Friday (2/28) in Sragi Sugar Plant, Pekalongan, Central Java.

“Please do not worry about this. Each plant will have its own supervisory team, so the yield level will also be determined,” said the Minister, answering a question from one farmer who complained about the low level of rendement determined by the plant.

He argued based on experience, the level of yield is determined by three factors, i.e. sugarcane quality, factory condition, and human resource. If the sugarcane is of good quality, the yield will be of high quality, and vice versa.

Condition of the plant will also affect on it. Factories having good equipments on average produce high quality yield. Thus, private sugar companies can produce yield up to 9-10 in level with new machines.

“On the contrary, state sugar companies on average have aging machinery, so they need to revitalize. This also affects on yield produced,” he said.

TERKAIT - RELATED