Kementan Fasilitasi Investor Pabrik Gula, Syaratkan Dana Awal Rp1,5 Triliun
Indonesian Govt Invited Investors for Developing the Sugar Factory

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Selasa, 19 April 2016
Mentan Andi Amran Sulaiman (tengah) dan pimpinan APTRI menjawab pertanyaan wartawan (Foto: B2B & Tabel: Pusdatin Kementan)

Jakarta (B2B) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian RI (Kementan) akan memfasilitasi investor yang serius ingin mengembangkan pabrik gula baru, asalkan mampu menyediakan dana awal Rp1,5 triliun sementara pabrik gula yang akan dibangun berkapasitas terpasang 10.000 ton tebu per hari atau ton cane per day (TCD) dengan nilai investasi Rp5 triliun.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan fasilitasi bagi investor pabrik gula untuk memenuhi target pemerintah mengembangkan 10 pabrik gula baru di Kalimantan, Sumatera, Jawa dan daerah lain di luar Jawa.

"Pemerintah akan memberi kemudahan bagi investor asalkan sanggup sediakan dana awal Rp1,5 triliun, jangan sekadar datang dan mengaku siap menjadi investor tapi tidak punya dana awal," kata Mentan Amran Sulaiman kepada pers di Jakarta pada Selasa (19/4) usai pertemuan tertutup dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

Menurutnya, pembangunan 10 pabrik gula baru diharapkan dapat menekan impor gula dari Thailand, Australia dan Singapura untuk memenuhi kebutuhan gula di dalam negeri, "karena seharusnya kita mengimpor sesuai kebutuhan dan bukan karena keinginan."

Mentan menambahkan, untuk lahan perkebunan tebu bagi pabrik gula yang sudah ada, Kementan akan menggandeng Perum Perhutani dan saat ini proses perizinannya sedang berjalan dengan target 500.000 hektar.

Sementara dengan APTRI telah disepakati peningkatan produktivitas tanaman tebu hingga 100 ton per hektar, dengan rendemen 10% atau yang disebut Mentan sebagai Program 110.

"Direktorat Jenderal Perkebunan yang mendapat tugas melaksanakan Program 110 seperti penyediaan bibit, sehingga dapat mendorong produktivitas tanaman tebu, yang saat ini hanya 50 sampai 70 ton hektar akan meningkat menjadi 100 ton per hektar," kata Mentan.


Jakarta (B2B) - Indonesian government through the Agriculture Minister Jakarta will facilitate the investor who interested to develop a sugar factory, with the proviso have to afford provide an initial budget 1.5 trillion rupiah to build a plant of installed capacity 10,000 tons of cane per day (TCD) with a total investment of 5 trillion rupiah, according to the Indonesian minister.

Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman said the facilitation refers Indonesia targets for developing 10 new sugar mills in Kalimantan, Sumatra, Java and other areas outside of Java.

"The government will provide convenience for investors who can provide initial funds 1.5 trillion rupiah, do not simply want, and claim to be ready to become an investor but did not have initial funding," Minister Sulaiman told reporters here on Tuesday (4/19) after meeting with Indonesian Sugar Farmers Association (APTRI).

According to him, the development of 10 new sugar mills are expected to reduce imports of sugar from Thailand, Australia and Singapore for meet the needs of the sugar in the country, "because we should import needs and not because the desire."

Mr. Sulaiman added for sugarcane plantations for existing sugar factories, the ministry will cooperate with an state enterprises, Perum Perhutani, and permitting process is running with a target of 500,000 hectares.

While the APTRI agreed to increase sugar cane production to 100 tonnes per hectare, with a yield of 10% or so-called 110 Program.

"The Directorate General of Plantation implementing 110 Program such as provision of seeds, so as to boost productivity of sugarcane crop, which is currently only 50 to 70 tons hectare will increase to 100 tons per hectare," Mr. Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED