Presiden Anggarkan Rp1,2 Triliun Rehabilitasi Kakao
Indonesian Govt Allocates Rp 1.2 Trillion for Cocoa Farm

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 06 November 2014
Presiden RI Joko Widodo, Mentan Andi Amran Sulaiman dan Dirjen Perkebunan Gamal Nasir berjongkok saat dialog dengan petani kakao di Salletto disaksikan Ibu Negara Iriana dan Ny Andi Amran Sulaiman (Foto: Humas Kementan/Makmur H)

Mamuju (B2B) - Presiden RI Joko Widodo menargetkan Indonesia menjadi produsen kakao terbesar di dunia, pencapaian target dilakukan dengan menganggarkan dana Rp1,2 triliun untuk rehabilitasi, peremajaan dan pemupukan kebun kakao di seluruh Indonesia.

"Rehabilitasi kakao tiga sampai empat tahun ke depan membutuhkan anggaran Rp1,2 triliun. Langkah rehabilitasi dan perbaikan akan dimulai tahun depan," kata Presiden saat berdialog dengan para petani kakao di Salletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis siang (6/11).

Menurut Jokowi, anggaran Rp1,2 triliun akan dimanfaatkan untuk infrastruktur jalan usaha tani, peremajaan tanaman kakao, bantuan pupuk, sertifikasi lahan, dukungan perbankan nasional, dan pelatihan peningkatan kualitas tanaman kakao.

Temu wicara dengan petani Solletto dilakukan Presiden Joko Widodo sambil duduk jongkok didampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman; Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh; Direktur Jenderal Perkebunan, Gamal Nasir di tengah kerumunan petani dan warga yang sangat antusias ingin bertemu dan memotret presiden terpilih 2014.

"Saya harapkan petani kakao nantinya dapat memanfaatkan dana Rp1,2 triliun tersebut secara optimal dengan kerja, kerja, dan kerja untuk meningkatkan produksi kakao dan kesejahteraan para petani," kata Jokowi.

"Pemerintah akan membantu petani kakao secara maksimal asalkan para petani juga mau kerja keras, kerja dan kerja," kata Joko Widodo.


Mamuju (B2B) - Indonesian President Joko Widodo, targeting Indonesia became the world´s largest cocoa producer, the target reached Rp 1.2 trillion budget for rehabilitation, rejuvenation and fertilizer across Indonesia.

"Rehabilitation of cocoa will run three to four years will require a budget of 1.2 trillion and will begin next year," the president said while the dialog with the cocoa farmers in Salletto, Simboro subdistrict, Mamuju district, West Sulawesi province on Thursday afternoon (11/6) .

According to Jokowi, Rp 1.2 trillion will be beneficial to rural road infrastructure, replanting cocoa, fertilizer subsidies, land certification, bank credit and training for cocoa farmers.

President Widodo dialogue with the cocoa farmers while squating was accompanied by the Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman; West Sulawesi Governor Anwar Adnan Saleh; Director General of Plantations, Gamal Nasir in the crowd of farmers and citizens who were eager meet and photograph the president-elect in 2014.

"I hope the cocoa farmers will take advantage of the 1.2 trillion funds optimally to work, work, and work to improve cocoa production and their welfare," Widodo said.

"The Indonesian government will help farmers maximum and willing to work hard, work and work," he said.

TERKAIT - RELATED