Baju Adat Mentan dan Drum Band STPP Bogor Semarakkan Upacara HUT RI di Kementan
Indonesian Agriculture Minister Wore Bugis Traditional Costume in National Day

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 18 Agustus 2017
Mentan Andi Amran Sulaiman dengan baju adat Bugis memimpin upacara bendera HUT RI ke-72 yang dimeriahkan drumband STPP Bogor dan dihadiri para pejabat eselon satu. (Foto2: Humas Kementan)

Jakarta (B2B) - Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kementerian Pertanian di Ragunan, Jakarta Selatan menjadi lebih semarak atas kehadiran Mentan Andi Amran Sulaiman memimpin upacara bendera dengan baju adat Bugis, Sulsel, dan penampilan atraktif drumband dari mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor.

Kedua hal itu menjadi perhatian utama ratusan PNS Kementan yang hadir memperingati Kemerdekaan Indonesia ke-72 di lapangan kementerian, dan setelah upacara bendera berakhir maka Mentan Amran Sulaiman dan anggota drumband STPP Bogor menjadi target untuk selfie dan foto bareng.

Dalam pidato arahannya, Mentan mengingatkan tentang momentum kemerdekaan yang bermakna membawa bangsa Indonesia menuju kejayaan, dan sekaligus sebagai momentum mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah terbaik di dunia.

”Bawang merah, beras, jagung dan cabai tidak impor lagi. Kita akan dorong, kita akan kembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia 500 tahun lalu. Tahun 1500 an Indonesia dikenal kaya dengan rempah-rempah, bahkan slogan pada saat itu mengatakan siapa yang menguasai rempah-rempah akan menguasai dunia," kata Amran Sulaiman.


Jakarta (B2B) - Bugis traditional clothes of Indonesia's Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman and  attractive performance of Bogor's Agricultural Extension Academy drumband made a memorial service ceremony of the 72nd anniversary of independence day to be lively in agriculture ministry central office.

Both are also the main focus of hundreds of ministry civil servants, so that minister and drumband members become their target for selfie and photos together.

In his speech, Minister Sulaiman reminded about the momentum of the nation's independence to achieve prosperity, and as a momentum to restore the glory of Indonesia as the best spice producer in the world.

"Shallots, rice, corn and chili are no longer imported. We will push, we will regain the spice of Indonesia's spice 500 years ago. In the 16th century, Indonesia was known for its rich spices, even the slogan of that time said who controlled the spices would rule the world," he said.

TERKAIT - RELATED