RJ Lino Datangi Bareskrim Polri sebagai Saksi
Former CEO of Indonesia`s SOEs Port Company Answered Police Summon
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - RJ Lino, mantan Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) datang memenuhi panggilan pemeriksaan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) di Jakarta pada Rabu pagi.
Lino diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di Pelindo II.
Lino yang didampingi kuasa hukumnya, Fredrich Yunadi, tidak berkomentar apapun saat awak media berusaha meminta komentarnya.
"Nggak bawa dokumen atau persiapan khusus. Hanya datang untuk beri keterangan sebagai saksi. Sekarang proses pemeriksaan baru dimulai," kata Fredrich.
Sejauh ini kepolisian sudah melakukan uji fisik terhadap 10 unit mobile crane dan ditemukan bahwa kondisi beberapa mobile crane ternyata tidak dapat beroperasi dengan baik.
Sementara Bareskrim baru menetapkan seorang tersangka di PT Pelindo II yakni Direktur Operasi dan Teknik PT Pelindo II Ferialdy Nurlan.
Jakarta (B2B) - Former CEO of Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Indonesia´s state-owned port company, met the summon of Polri, Indonesian Police here on Wednesday as a witness in the case of alleged corruption in the procurement of ten mobile cranes at Tanjung Priok Port.
Mr Lino came to the Polri´s Criminal Investigation Agency office with his lawyer, Frederich Yunadi who was said there was no special preparation nor particular document.
"We came alone, [we] do not carry any documents," Yunadi said.
Polri´s Criminal Investigation Agency called the Bareskrim has determined the suspects in this case, the Technical President of Pelindo II Ferialdi Nurlan.
Head of the Bareskrim General Anang Iskandar said he did not rule out the possibility that there are other suspects, approximately the state losses 50 billion rupiahs.
