KPK: Program Swasembada Daging Rawan Korupsi
KPK: Beef Program Prone to Corruption
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai Anggaran Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) yang dialokasikan pemerintah dalam Anggaran Program Belanja Negara (APBN) 2009-2014 sebesar Rp 18,7 triliun rentan korupsi dan berpotensi merugikan negara.
"KPK telah mengklasifikasikan enam area yang dinilai rawan korupsi, yakni penggelapan impor sapi atau daging sapi, impor sapi atau daging sapi fiktif, penyalahgunaan prosedur importasi daging sapi, penyalahgunaan dana bantuan sosial ternak sapi, dan suap dalam proses impor," kata Busyro Muqoddas, Wakil Ketua KPK, belum lama ini.
Jakarta (B2B) - The Corruption Eradication Commission (KPK) assessed that the Beef and Buffalo Meat Self Sufficiency Program Budget (PSDSK) of Rp 18.7 trillion (US$ 1.93 billion) allocated by the government from State Budget is vulnerable to corruption and may create loss for the state.
“KPK has classified six areas that are vulnerable to corruption. This includes beef embezzlement, fictitious cattle or beef import, beef import procedure mishandling, misusage of social funds for cattle breeding and bribery during import process,” said Vice Chairperson of KPK Busyro Muqoddas.