Monorel, Jokowi Resmikan Pembangunannya Kembali

Jokowi Breaks Ground Marking Start of Work in Monorail Project

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Monorel, Jokowi Resmikan Pembangunannya Kembali
Ilustrasi: buletin.melsa.net.id

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi melakukan peletakan batu pertama untuk menandai dimulainya kembali pekerjaan untuk membangun proyek monorel di Jakarta, Rabu (16/10).

Pembangunan proyek ini dihentikan 5 tahun yang lalu karena masalah finansial setelah beberapa tiangnya telah dipasang di beberapa wilayah di DKI Jakarta.

"Alhamdulillah, hari ini kita melanjutkan pembangunan proyek. Tidak akan ada pilar yang menganggur dan tidak terpakai," kata Jokowi saat meresmikan upacara peletakan batu pertama di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.

Ia mengungkap keyakinannya, proyek yang kini ditangani oleh PT Jakarta Monorail, akan selesai pada akhir 2016 jika bekerja terus siang dan malam.

"Pemilik proyek, perusahaan swasta, menyatakan siap dengan dana dan aspek legal hukum," katanya.

Komisaris Utama PT Jakarta Monorail, Edward Soeryadjaya mengatakan pembangunan akan dimulai di sepanjang jalur hijau antara Kuningan dan Palmerah.

"Proyek monorel ditujukan untuk memberikan alternatif transportasi umum bagi warga Jakarta agar tidak terjebak dalam kemacetan lalu lintas," kata Edward.

Dia mengatakan semua persiapan yang dibutuhkan untuk melanjutkan pembangunan proyek telah tersedia, perusahaannya menyatakan bisa segera bekerja.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kota Jakarta selama proses konstruksi. Kami juga akan menginformasikan kepada publik kemungkinan kemacetan lalu lintas di beberapa titik di mana pekerjaan sedang berlangsung," katanya.

Dia mengatakan proyek monorel akan menggunakan gerbong yang diproduksi oleh China CNR Corporation Limited.

CNR adalah perusahaan China yang bergerak dalam industri manufaktur dengan produk termasuk gerbong untuk sistem mass rapid transport (MRT).

Proyek monorel adalah sistem transportasi massal dengan kereta tunggal, yang menyediakan dua jalur untuk beroperasi di daerah yang paling strategis di Jakarta.

Jalur monorel terdiri atas Green Line yang membentang 14,3 kilometer antara Palmerah dan Kuningan melalui Sudirman, dan Blue Line membentang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun antara Kampung Melayu dan Grogol.

Jakarta (B2B) -  Jakarta Governor Joko Widodo, better known as Jokowi broke the ground on Wednesday to mark the start of work to build the city`s monorail project.

Construction of the project was halted 5 years ago on financial problem after some of pillars had been implanted in some areas.

"Thanks God, today we resume the construction of the project. There would be no pillars lying idle and unused," Jokowi said when inaugurating the groundbreaking ceremony in the Kuningan area of South Jakarta on Wednesday.

He said he was confident the project, which is now owned by PT Jakarta Monorail, would be completed by the end of 2016 if work continues night and day.

"The project owner, a private company, claimed it has been ready with fund and the document," he said.

Chief Commissioner of PT Jakarta Monorail Edward Soeryadjaya said construction would start along green line between Kuningan and Palmerah.

"The monorail project is aimed at providing an alternative for the Jakarta citizens to avoid being trapped in traffic jams," Edward said.

He said all preparations needed to resume the construction of the project have been available that his company could start work immediately.

"We would continue to coordinate with the Jakarta city administration during the process of construction. We also will inform the public the possibility of traffic jams in some points where work is underway," he said.

He said the monorail project will use carriages produced by China CNR Corporation Limited.

CNR is a Chinese state company operating in manufacturing industry with products including carriages for mass rapid transport system.

The monorail project is a mass transport system with a single train. It would have two tracks to operate in areas most strategic in Jakarta.

Green Line extends 14.3 kilometers between Palmerah and Kuningan via Sudirman, and Blue Line extends 13.7 kilometers with 14 stations between Kampung Melayu and Grogol.