16 Pesawat Tempur T-50i Buatan Korea Selatan Perkuat TNI AU

South Korea Completes Delivery of 16 T-50 to Indonesia Air Force

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


16 Pesawat Tempur T-50i Buatan Korea Selatan Perkuat TNI AU
Para penerbang TNI AU usai berlatih dengan pesawat jet T50i di Korea Selatan (Foto: kjclub.com)

Jakarta (B2B) - Korea Selatan menyelesaikan pengiriman 16 pesawat jet supersonik T-50i buatan Korea Aerospace Industries (KAI) dari Korea Selatan ke Indonesia, Kamis (13/2), yang membuka jalan bagi perluasan kerja sama pertahanan bilateral.

Setelah menandatangani kontrak pengadaan US$400 juta pada 2011, KAI menyatakan ke-16 pesawat T-50i dikirim ke Indonesia antara September dan Januari menggunakan penerbangan feri melalui Taiwan dan Filipina.

Hari ini, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono hadir pada upacara penyerahan pesawat T-50i di Taxi Way Echo Lanud Halim Perdanaksuma, Jakarta Timur, turut hadir Menhan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, KSAL Laksamana TNI Marsetio, dan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia serta Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan.

Ke-16 Pesawat T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan yang dibeli pemerintah, seluruhnya telah sampai di Indonesia. Sebelum penyerahan ke Mabes TNI, Presiden Korea Aerospace Industry melakukan serah terima kepada Menteri Pertahanan yang diwakili Kabaranahan Kemhan.

"T-50i adalah simbol dari hubungan dekat dan kerjasama dalam industri pertahanan kedua negara," kata Lee Yong-geol, kata pimpinan Defense Acquisition Program Administration (DAPA), mengatakan dalam upacara tersebut.

Presiden KAI, Ha Sung-yong berjanji untuk memberikan perawatan dan dukungan lain untuk TNI AU di masa-masa mendatang.

Dengan penjualan T-50i ke Indonesia, Korea Selatan telah menjadi produsen keenam pesawat jet militer dunia.

Penyerahan ke-16 pesawat ini menandai Indonesia sebagai pembeli terbesar di Asia Tenggara terhadap industri pertahanan Korea Selatan, dengan membeli kapal selam dan pesawat jet buatan negeri ginseng, seperti dilansir globalpost.com.

Pesawat T-50i buatan Korean Aerospace ini diperuntukan mengganti pesawat Hawk MK 53 di Skadron Udara 15 Lanud Iswajudi Madiun, sebagai pesawat latih tempur. Sesungguhnya kinerja pesawat T-50i milik TNI AU dengan panjang 43 kaki serta lebar sayap 31 dan tinggi 16 kaki sebenarnya sama dengan pesawat generasi keempat plus, karena spesifikasinya bukan pesawat T-50 biasa tapi sudah spesifikasi pesawat tempur FA-50 yang dikurangi radar udara.

Jakarta - South Korea has completed the delivery of 16 T-50 supersonic trainer jets built by the Korea Aerospace Industries (KAI) to Indonesia, the Korean aircraft maker said Thursday, paving the way for expanding bilateral defense cooperation.

After signed a US$400 million deal in 2011, KAI said it delivered 16 T-50i planes between September and January using ferry flights via Taiwan and the Philippines.

On Thursday, Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono hosted a ceremony celebrating its deployment at Halim Perdanakusumah Airport in Jakarta, which was attended by the South Korean Air Force chief and senior military officials of the two nations.

"T-50i is the symbol of the close relations and cooperation in the defense industry of the two nations," Lee Yong-geol, the head of the state-run Defense Acquisition Program Administration (DAPA), said in the ceremony.

KAI President Ha Sung-yong vowed to provide maintenance and other support for the Indonesian Air Force in the following decades.

With sales of T-50s to Indonesia, South Korea has become the world´s sixth supersonic trainer jet exporter.

Indonesia is the biggest Southeast Asian buyer for South Korea´s defense industry, buying Korean-made submarines and trainer jets.

Southeast Asia´s biggest economy is also participating in Seoul´s indigenous fighter development program, codenamed KFX, investing about 20 percent of the initial development cost.

The KFX project aims to build F-16 class fighter jets to replace the Air Force´s aging fleet of F-4 and F-5 fighter planes, while eyeing the overseas market with homegrown aircraft.

The state arms development agency has been working on the concept and designs of the aircraft, waiting for the government´s approval to start a full-scale project.