Presiden Jokowi Akan Laporkan Proyek Pembangkit Listrik Mangkrak ke KPK
President Widodo Will Report the Stalled Power Plant Projects to Indonesia Anti-graft Agency
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo meminta Kepala Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menjelaskan penyelesaian 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak selama tujuh hingga delapan tahun, dan apabila tanpa kepastian penyelesaian akan membawa masalah tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Karena dana yang dikeluarkan sangat besar. Saya tolong nanti diberitahukan, totalnya berapa, karena ini sudah menyangkut angka yang triliunan, dan tidak boleh dibiarkan terus-menerus,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas tentang perkembangan pembangunan proyek listrik 35.000 MW di Kantor Presiden, Jakarta pada Selasa (1/11).
Menurut Jokowi setelah melihat langsung kondisi proyek-proyek listrik tersebut di lokasi pembangunannya, sekitar satu hingga dua proyek tidak dapat dilanjutkan karena memang sudah hancur, sehingga Presiden meminta kepastian kelanjutan pembangunannya.
“Kalau memang ini tidak bisa diteruskan, ya sudah, berarti saya bawa ke KPK, karena ini menyangkut uang yang tidak kecil, gede sekali, 34 proyek pembangkit listrik,” kata Presiden.
Jokowi mengakui sampai saat ini belum mendapatkan kepastian tentang proyek-proyek mangkrak tersebut, dan meminta semua pihak untuk hati-hati.
Rapat Terbatas dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria/Kepala BPN Sofyan Djalil, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seperti dilansir Setkab.
Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo asked the Head of Financial Supervisory Agency and Development to explain the status of 34 power plant projects stalled for seven to eight years, and if there is no certainty of future projects, President will report the issue to Anti-graft Agency (KPK).
"The budget for the project is very huge. I have to get that information as soon as possible, because it is related to state budget of trillions rupiah, and should be a priority," President Widodo said while chairing a meeting about 35,000 MW power plant project here on Tuesday (11.1.16).
According to Widodo after seeing the condition of the power plant projects in the construction site, about one to two projects can not continue because it is not feasible, so he asked for certainty of continued construction of another project.
"If it is stalled, I would report to the Commission, because it is related to the state budget, very huge, the thirty fourth power plant projects," President said.
Widodo admitted until now did not know the rest of the projects are stalled, and asked all parties to carefully.
It was attended by the Vice President Jusuf Kalla, Coordinating Minister for Political, Law and Security Affairs Wiranto, Coordinating Minister for Maritime Luhut B Pandjaitan, State Secretary Pratikno, Cabinet Secretary Pramono Agung, Energy Minister Ignatius Jonan, Environment and Forestry Minister Siti Nurbaya, Agrarian Affairs Minister Sofyan Djalil, and Industry Minister Airlangga Hartarto.