Berdaya Saing Global, Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Bangun SDM Unggul
President Jokowi Emphasizes the Importance of Building Superior Human Resources
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Lampung Selatan, Lampung [B2B] - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pembangunan SDM unggul untuk meningkatkan daya saing global, saat meresmikan Gedung Jokowi Learning Center (JLC) SMA Kebangsaan, di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (11/7) siang.
"Saya senang yang sekolah di sini dari 28 provinsi ada semuanya, bahkan yang dari tanah Papua juga ada, ini luar biasa. Artinya, SMA kebangsaan ini diakui secara nasional karena yang sekolah sudah dari 28 provinsi. Karena apapun, SDM-SDM unggul ini kita perlukan dalam rangka kompetisi, dalam rangka persaingan antarnegara," ucap Jokowi.
Ia mengungkapkan, sebaik apapun infrastruktur yang dimiliki, tidak akan ada artinya apabila kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia rendah. Menurutnya, hal tersebut dapat dilihat dari World Competitiveness Ranking yang dirilis oleh lembaga IMD (Institute for Management Development).
"Kelihatan infrastruktur kita dengan Malaysia bagus mereka atau bagus kita, dengan Thailand urusan teknologi dan inovasi bagus mereka atau bagus kita, juga sama yang berkaitan dengan kesehatan bagus mereka atau bagus kita," ujarnya.
Namun, Jokowi menyampaikan, meskipun daya saing Indonesia di World Competitiveness Ranking berada pada peringkat yang baik, di angka 27, belum bisa diimbangi oleh sektor pendidikan dan kesehatan yang masih berada di peringkat 57. Untuk itu, ia berharap sekolah-sekolah seperti SMA Kebangsaan ini dapat dibangun juga di berbagai pelosok tanah air.
"Kalau semua menteri, kemudian dari kita-kita yang memiliki rezeki yang banyak kayak Pak Hatta, kayak Pak Boy Thohir, mendirikan sekolah seperti sepuluh-sepuluh, gitu aja, yang lain juga sepuluh-sepuluh, tapi harus kayak SMA Kebangsaan ini fasilitasnya, nah, ini ranking kita pasti akan melompat, pasti akan melompat dan kita akan memiliki SDM-SDM unggul yang dibutuhkan negara ini," kata Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi lingkungan, lanskap, dan berbagai fasilitas modern yang dimiliki oleh SMA Kebangsaan. Presiden mengatakan bahwa mendaftar sekolah di SMA ini merupakan pilihan tepat.
"Baru masuk saja sudah kelihatan lingkungannya sangat asri, lanskapnya sangat bagus sekali, tadi diperlihatkan oleh Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, dan juga Pak Toto tadi fasilitas yang ada di dalamnya ya sangat modern sekali. Jadi kalau tujuan, tadi disampaikan oleh Pak Zulkifli Hasan, tujuan membangun sekolah ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kita, utamanya yang menengah bawah, enggak keliru kalau menyekolahkan anaknya di sini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menyampaikan bahwa saat ini kecepatan sangat dibutuhkan dalam upaya memenangkan persaingan global. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan SDM-SDM unggul yang mampu menguasai semua kemampuan yang dibutuhkan.
"Sudah sering saya sampaikan, ke depan negara yang cepat itu akan mengalahkan negara yang lambat, bukan negara besar mengalahkan negara kecil, ndak, bukan negara adidaya mengalahkan negara yang kecil, ndak, tapi negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat. Dan kita ingin menjadi negara yang cepat, dengan SDM-SDM yang menguasai semuanya, teknologi, inovasi, semuanya," pungkas Presiden.
South Lampung of Lampung [B2B] - Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) emphasized the importance of developing superior human resources to increase global competitiveness, when inaugurating the Jokowi Learning Center (JLC) Building at National High School, in South Lampung Regency, Lampung Province, Thursday (11/ 7) afternoon.
"I am happy that there are all those who study here from 28 provinces, there are even those from Papua, this is extraordinary. This means that this national high school is recognized nationally because those who attend school are from 28 provinces. Because whatever, we have superior human resources "necessary in the context of competition, in the context of competition between countries," said Jokowi.
He said that no matter how good the infrastructure is, it will be meaningless if the quality of human resources (HR) in Indonesia is low. According to him, this can be seen from the World Competitiveness Ranking released by the IMD (Institute for Management Development).
"It seems that our infrastructure with Malaysia is either good for them or good for us, with Thailand regarding technology and innovation, it is good for them or good for us, and the same thing is related to health, it is good for them or good for us," he said.
However, Jokowi said that even though Indonesia´s competitiveness in the World Competitiveness Ranking is in a good ranking, at number 27, it cannot be balanced by the education and health sectors which are still ranked 57. For this reason, he hopes that schools like SMA Kebangsaan will can also be built in various corners of the country.
"If all the ministers, then those of us who have a lot of fortune, like Mr. Hatta, like Mr. Boy Thohir, set up schools like ten-ten, that´s it, the others also have ten-ten, but it has to be like SMA Kebangsaan, with facilities, well "This, our ranking will definitely jump, it will definitely jump and we will have the superior human resources that this country needs," said Jokowi.
On this occasion, Jokowi also appreciated the environment, landscape and various modern facilities owned by SMA Kebangsaan. The President said that enrolling in this high school was the right choice.
"Just entering, you can see that the environment is very beautiful, the landscape is very beautiful, as was shown earlier by the Chairman of the Foundation, the Principal of the School, and also Mr. Toto, the facilities inside are very modern. So as for the purpose, Mr. Zulkifli Hasan said earlier, "The aim of building this school is to improve the standard of living of our people, especially the lower middle class, there is nothing wrong with sending their children here," he added.
Furthermore, Jokowi also said that currently speed is needed in an effort to win global competition. However, to achieve this goal, superior human resources are needed who are able to master all the required skills.
"I have often said that in the future, fast countries will beat slow countries, not big countries beating small countries, no, not superpowers beating small countries, no, but fast countries will beat slow countries. And we want "become a fast country, with human resources who master everything, technology, innovation, everything," concluded the President.