Hadapi Kekeringan, Presiden Jokowi Gencarkan Pompanisasi di Seluruh Provinsi

Indonesian Govt Intensifies Pumping to Deal with Drought in All Provinces

Editor : Taswin Bahar
Translator : Novita Cahyadi


Hadapi Kekeringan, Presiden Jokowi Gencarkan Pompanisasi di Seluruh Provinsi
HADAPI KEKERINGAN: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi jajarannya saat meninjau program Bantuan Pompa Air di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. (Foto: Setkab RI)

Karanganyar, Jateng [B2B] - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa program bantuan pompa air penting dalam menghadapi potensi kekeringan panjang yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juli hingga Oktober.

“Pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah, tidak hanya di Karanganyar saja tetapi di semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September, Oktober ini akan terjadi kekeringan yang panjang,” kata Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Jokowi melanjutkan, Provinsi Jawa Tengah misalnya telah menerima 4.300 pompa air dengan kekuatan 8,5 PK hingga 18 PK untuk mendukung program ini.

"Di Jawa Tengah itu target kita untuk produksi itu 9,8 juta ton. Dengan pompanisasi, kita ingin ada tambahan 1,3 juta ton. Enggak banyak, dari 9,8 juta ton kita akan menambahkan menjadi diberi tambahan 1,3 juta ton," sambungnya.

Jokowi mengharapkan dengan pompa-pompa dan hujan buatan di akhir musim penghujan nantinya mampu mengelola air secara efektif untuk mengatasi kekeringan yang diprediksi oleh BMKG dan menekan impor.

"Ya ini dalam rangka ke sana, dalam rangka agar impor kita tidak semakin membesar. Sehingga kita harapkan panen maksimal itu tidak hanya di tahun tanam pertama, tahun tanam kedua juga tetap, tahun tanam ketiga juga tetap sama," pungkasnya.

Turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

Karanganyar of Central Java [B2B] - Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) said that the Water Pump Assistance program is important in facing the potential for a long drought which is expected to occur from July to October.

"This pumping is not only in Central Java, not only in Karanganyar but in all provinces. We predict that in July, August, September and October there will be a long drought," said President Jokowi while conducting an inspection in Krendowahono Village, District. Gondang Rejo, Karanganyar Regency, Central Java.

Jokowi continued, Central Java Province, for example, has received 4,300 water pumps with a power of 8.5 PK to 18 PK to support this program.

"In Central Java, our target for production is 9.8 million tonnes. With pumping, we want an additional 1.3 million tonnes. Not much, from 9.8 million tonnes we will add to an additional 1.3 million tonnes," " he continued.

Jokowi hopes that with pumps and artificial rain at the end of the rainy season he will be able to manage water effectively to overcome the drought predicted by the BMKG and reduce imports.

"Yes, this is in order to get there, in order to ensure that our imports do not increase. So we hope that the maximum harvest will not only be in the first planting year, the second planting year will also remain the same, the third planting year will also remain the same," he concluded.

Also accompanying Jokowi in the review were Minister of Public Works and Public Housing Basuki Hadimuljono, Minister of Agriculture Andi Amran Sulaiman, Acting. Governor of Central Java Nana Sudjana.