Program Pompanisasi, Presiden Jokowi Dorong Petani Panen Tiga Kali Setahun di Lampung

Indonesian Govt Encourages Farmers to Harvest Three Times a Year Through a Pumping Program

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Program Pompanisasi, Presiden Jokowi Dorong Petani Panen Tiga Kali Setahun di Lampung
ANTISIPASI KEKERINGAN: Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan langsung terhadap program pompanisasi di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Lampung Selatan, Lampung [B2B] - Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan terhadap program pompanisasi di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Program ini merupakan bagian dari upaya mengatasi potensi kekeringan panjang yang terjadi di berbagai daerah pertanian di Indonesia.

“Ya pompanisasi ini kan untuk mengantisipasi kalau terjadi kering panjang, terjadi gelombang panas, dan kita harus siap dulu, sehingga produktivitas petani, produksi beras kita tidak turun karena semua negara sekarang ini produksinya turun gara-gara gelombang panas, gara-gara kekeringan panjang,” ungkap Presiden di hadapan awak media seusai peninjauan, pada Kamis (11/7).

Berdasarkan peninjauannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa sistem irigasi di desa tersebut sudah baik. Namun, tetap diperlukan pompanisasi untuk mengalirkan air dari sumber air yang berada lebih rendah dibandingkan sawahnya.

“Saya lihat di sini karena irigasinya juga baik. Ini kita tarik airnya dari irigasi yang lebih rendah untuk masuk ke irigasi sekunder, tersier, bisa lari ke sawah sehingga kita harapkan yang biasanya tanam panen sekali bisa dua kali, yang sudah dua kali bisa tiga kali,” jelasnya.

Luas baku sawah di Kabupaten Lampung Selatan sendiri mencapai 38.688 hektare. Dari luas tersebut, potensi luas sawah tadah hujan di mencapai 30.976 hektare.

Pemerintah telah menyalurkan bantuan 150 pompa untuk Kabupaten Lampung Selatan dari total 2.606 unit pompa untuk Provinsi Lampung. Kehadiran 150 pompa tersebut diharapakan dapat memenuhi kebutuhan pengairan untuk 1.650 hektare sawah.

Inisiatif pompanisasi menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi petani di Indonesia, serta mendukung upaya-upaya peningkatan produksi pangan lokal maupun nasional, terutama di tengah tantangan perubahan iklim yang kian nyata.

South Lampung, Lampung [B2B] - President Joko Widodo conducted a review of the pumping program in South Lampung Regency, Lampung. This program is part of efforts to overcome the potential for long droughts that occur in various agricultural areas in Indonesia.

"Yes, this pumping is to anticipate if there is a long dry season, there is a heat wave, and we have to be prepared first, so that farmer productivity and our rice production do not fall because all countries currently have their production down because of the heat wave, because of the long drought, " said the President in front of the media crew after the inspection, on Thursday (11/7).

Based on his review, President Jokowi said that the irrigation system in the village was good. However, pumping is still needed to drain water from water sources that are lower than the rice fields.

“I saw it here because the irrigation is also good. "We are pulling the water from the lower irrigation to enter the secondary and tertiary irrigation, it can run to the rice fields so that we hope that those who usually plant can harvest twice, those who have already planted twice can get three times," he explained.

The area of ​​raw rice fields in South Lampung Regency alone reaches 38,688 hectares. Of this area, the potential area of ​​rainfed rice fields reaches 30,976 hectares.