Presiden Jokowi Apresiasi Digitalisasi Perizinan Penyelenggaraan Event

President Jokowi Appreciates the Digitalization of Event Organizing Licensing

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden Jokowi Apresiasi Digitalisasi Perizinan Penyelenggaraan Event
DIGITALISASI EVENT: Presiden Jokowi didampingi jajarannya saat meluncurkan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaran event dalam rangka mempercepat proses perizinan di Indonesia yang diselenggarakan di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta. (Foto: Kemenpora RI)

Jakarta [B2B] - Presiden Joko Widodo mengapresiasi adanya sistem perizinan penyelenggaraan event yang terintegrasi atau online single submission [OSS]. Digitalisasi proses perizinan tersebut diharapkan mampu memberikan kemudahan pengurusan izin bagi para penyelenggara acara.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meluncurkan digitalisasi layanan perizinan penyelenggaran event dalam rangka mempercepat proses perizinan di Indonesia. Acara peluncuran tersebut diselenggarakan di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, pada Senin [24/6].

"Betul-betul memberikan kepastian jauh-jauh hari sebelumnya, betul-betul memotong birokrasi kita sehingga munculnya adalah sebuah cost yang lebih murah dan lebih terbuka, transparan," kata Presiden.
 
Meski telah ada digitalisasi, Presiden Jokowi menekankan pentingnya manajemen perencanaan penyelenggaraan event baik oleh pihak penyelenggara dan pemerintah. Pengajuan perizinan, menurut Presiden sebaiknya dilakukan jauh lebih awal sebelum acara terselenggara.

"Ini saya minta juga kepada penyelenggara event itu mengajukannya jauh-jauh bulan sebelumnya, enam bulan sebelumnya, setahun sebelumnya, mengajukan izin dulu. Artinya itu ada perencanaan yang baik, manajemen perencanaan yang baik kapan event itu diselenggarakan," lanjutnya.

Dengan perencanaan seperti itu, Kepala Negara meyakini para penyelenggara dapat mempromosikan acara secara lebih luas. Apalagi, beberapa proses perizinan tidak membutuhkan waktu yang lama.

"Pemerintah, jajaran pemerintah juga, tadi disampaikan oleh Pak Kapolri, totalnya bisa disampaikan hanya dalam waktu 14 hari dari beberapa perizinan tadi sehingga penyelenggara bisa mempromosikan event-nya, bisa menjual tiketnya dengan baik," imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa penyelenggaraan event dalam skala nasional maupun internasional dapat berdampak positif bagi negara, seperti Qatar yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara dengan menyelenggarakan Piala Dunia pada tahun 2022 lalu.

"Piala Dunia Tahun 2022 di Qatar itu bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi di Qatar dari yang tahun sebelumnya hanya 1,5 persen melompat menjadi 4,3 persen pada saat penyelenggaraan, dan Qatar berani mengeluarkan uang untuk event itu USD220 billion," ucap Jokowi.

Jakarta [B2B] - President Joko Widodo appreciates the existence of an integrated event organizing licensing system or online single submission [OSS]. It is hoped that the digitization of the licensing process will make it easier to process permits for event organizers.

This was conveyed by Jokowi after launching the digitization of licensing services for organizing events in order to speed up the licensing process in Indonesia. The launch event was held at The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, on Monday [24/6].

"Really providing certainty well in advance, really cutting our bureaucracy so that the emergence is cheaper and more open and transparent," said the President.

Even though there has been digitalization, President Jokowi emphasized the importance of event planning management by both the organizer and the government. According to the President, the application for permits should be done much earlier before the event is held.

"I also ask the event organizers to submit this well in advance, six months in advance, a year in advance, to apply for permission first. This means that there is good planning, good planning management when the event is held," he continued.

With such planning, the Head of State believes that the organizers can promote the event more widely. Moreover, some licensing processes do not take a long time.

"The government, government officials too, was conveyed by the National Police Chief, the total can be submitted in just 14 days from the several permits so that the organizers can promote the event, can sell tickets well," he added.

On this occasion, Jokowi also said that holding events on a national and international scale could have a positive impact on countries, such as Qatar which was able to increase the country´s economic growth by holding the World Cup in 2022.

"The 2022 World Cup in Qatar could stimulate economic growth in Qatar from 1.5 percent the previous year, jumping to 4.3 percent at the time it was held, and Qatar dared to spend USD 220 billion for the event," said Jokowi.