Bertemu Presiden MBZ, Presiden Jokowi Bahas Empat Hal di Abu Dhabi

Meeting President MBZ, President Jokowi Discusses Four Things in Abu Dhabi

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Bertemu Presiden MBZ, Presiden Jokowi Bahas Empat Hal di Abu Dhabi
PERTEMUAN BILATERAL: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Qasr Al Watan, Abu Dhabi.

Jakarta [B2B] - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) untuk membahas empat isu utama, yakni kerja sama perdagangan, kerja sama investasi strategis, kerja sama energi bersih dan iklim, serta kerja sama sosial budaya.

Terkait kerja sama perdagangan, Presiden Jokowi menyatakan kegembiraannya atas penyelesaian perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Hal ini menjadikan PEA sebagai negara Timur Tengah pertama yang memiliki kerja sama CEPA dengan Indonesia.

"Saya juga menyambut baik kerja sama sistem pembayaran antara Bank Indonesia dan bank sentral UAE, serta kerja sama pembangunan kapal LPD untuk Angkatan Laut UAE oleh PT PAL Indonesia. Saya yakin semua ini akan memberikan manfaat positif bagi perdagangan kedua negara," ujar Jokowi di Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Rabu, (17/7).

Kedua, terkait kerja sama investasi strategis. Presiden Jokowi mengatakan bahwa investasi PEA di Indonesia makin kuat dan salah satu yang menjadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan hilisirasi industri.

Ketiga, terkait kerja sama iklim dan energi bersih, Presiden Jokowi mengapresiasi dukungan investasi 145 megawatt pembangkit listrik tenaga surya terapung di Cirata, yang akan dikembangkan hingga 500 megawatt.

“Saya juga menyambut baik groundbreaking Mangrove Research Center di Bali dan kerja sama PLTN antara BRIN dan ENEC. Terima kasih Yang Mulia untuk dukungan nyata bagi transisi energi Indonesia,” imbuhnya.

Keempat, terkait kerja sama sosial budaya. Presiden Jokowi menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 bagi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mendukung toleransi dan moderasi Islam.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas pembangunan masjid di Solo, kota kelahiran saya, Masjid Syekh Zayed dan juga rumah sakit radiologi di kota kelahiran saya Solo dan juga penamaan jalan di Abu Dhabi dan Masjid Jokowi di Abu Dhabi. Ini akan mempererat hubungan kita ke depan antara Indonesia dan UEA,” ungkapnya.

Sementara itu, Presiden MBZ mengapresiasi meningkatnya volume perdagangan nonmigas antara Indonesia dengan PEA selama kepemimpinan Presiden Jokowi. Pada tahun 2014, saat Presiden Jokowi mulai menjabat, volume perdagangan nonmigas antara PEA dan Indonesia adalah 2,7 miliar dolar AS dan tahun 2023 lalu jumlahnya mencapai 4,4 miliar dolar AS. Peningkatan juga terjadi pada sektor investasi.

"Hal ini mencerminkan besarnya perkembangan yang terjadi dalam hubungan antara kedua negara selama periode ini, berkat kemauan kita bersama, dan kepentingan pribadi Anda, saudaraku, Yang Mulia Presiden, dalam mengembangkan hubungan ini," ungkap MBZ.

Di akhir pertemuan, Jokowi mengundang Presiden Mohammed bin Zayed untuk berkunjung ke Indonesia pada bulan September. Presiden MBZ menyatakan akan memenuhi undangan tersebut, menunjukkan kehangatan dan kedekatan hubungan kedua pemimpin.

"Yang Mulia saya ingin sampaikan sekali lagi, rasa terima kasih kami dan atas undangan Yang Mulia tadi saya dapat kehormatan untuk memenuhi," ujar Presiden MBZ.

Jakarta [B2B] - President Joko Widodo (Jokowi) held a bilateral meeting with President Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) to discuss four main issues, namely trade cooperation, strategic investment cooperation, clean energy and climate cooperation, and cooperation socio-cultural.

Regarding trade cooperation, President Jokowi expressed his joy at the completion of the Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) negotiations. This makes PEA the first Middle Eastern country to have CEPA cooperation with Indonesia.

"I also welcome the payment system cooperation between Bank Indonesia and the UAE central bank, as well as cooperation in building LPD ships for the UAE Navy by PT PAL Indonesia. I am sure all of this will provide positive benefits for trade between the two countries," said Jokowi at Qasr Al Watan, Abu Dhabi, Wednesday, (17/7).

Second, related to strategic investment cooperation. President Jokowi said that PEA investment in Indonesia is getting stronger and one of Indonesia's current focuses is the development of the Indonesian Capital City (IKN) and industrial downstreaming.

Third, regarding climate and clean energy cooperation, President Jokowi appreciated the investment support for a 145 megawatt floating solar power plant in Cirata, which will be developed to 500 megawatts.

"I also welcome the groundbreaking of the Mangrove Research Center in Bali and the NPP collaboration between BRIN and ENEC. "Thank you, Your Majesty, for your real support for Indonesia's energy transition," he added.

Fourth, related to socio-cultural cooperation. President Jokowi welcomed the presentation of the 2024 Zayed Award for Human Fraternity to Nahdlatul Ulama and Muhammadiyah to support Islamic tolerance and moderation.

"I also want to thank you for the construction of the mosque in Solo, my hometown, the Sheikh Zayed Mosque and also the radiology hospital in my hometown Solo and also the naming of roads in Abu Dhabi and the Jokowi Mosque in Abu Dhabi. "This will strengthen our future relations between Indonesia and the UAE," he said.

 

Meanwhile, President MBZ appreciated the increase in non-oil and gas trade volume between Indonesia and PEA during President Jokowi's leadership. In 2014, when President Jokowi took office, the volume of non-oil and gas trade between PEA and Indonesia was 2.7 billion US dollars and in 2023 the amount will reach 4.4 billion US dollars. An increase also occurred in the investment sector.

"This reflects the magnitude of development that occurred in relations between the two countries during this period, thanks to our mutual will, and the personal interest of you, my brother, His Excellency the President, in developing these relations," said MBZ.

At the end of the meeting, Jokowi invited President Mohammed bin Zayed to visit Indonesia in September. President MBZ stated that he would fulfill the invitation, showing the warmth and close relationship between the two leaders.

"Your Excellency, I would like to convey once again our gratitude and for Your Excellency's invitation, I have the honor to fulfill it," said President MBZ.