Indonesia Jadi Mitra Pembangunan Andal bagi Afrika

Indonesia Becomes Reliable Development Partner for Africa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia Jadi Mitra Pembangunan Andal bagi Afrika
MITRA PEMBANGUNAN: Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dengan negara-negara di Afrika sebagai mitra alternatif yang setara dan dapat diandalkan.

Jakarta [B2B] - Indonesia telah lama berperan aktif dalam kerja sama pembangunan internasional di antara negara-negara berkembang, termasuk negara-negara Afrika. Dalam satu dekade terakhir, Indonesia telah melaksanakan sekitar 60 program Kerja Sama Selatan-Selatan Triangular (KSST) yang melibatkan sekitar 500 peserta dari kawasan Afrika.

Kerja sama ini mencakup berbagai sektor unggulan, antara lain pertanian, perikanan dan kelautan, kesehatan, energi, tata kelola yang baik, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pembangunan infrastruktur, manajemen risiko bencana, pemberdayaan perempuan, serta perdagangan dan investasi.

Inisiatif ini semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara donor baru yang diakui. 

“Saya ingin menekankan bahwa saat ini Indonesia semakin diakui secara internasional sebagai mitra pembangunan yang dapat diandalkan bagi negara-negara berkembang, a reliable southern provider,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Siti Nugraha Mauludiah, pada Minggu (25/8) di Jakarta.

Komitmen Indonesia semakin nyata dengan didirikannya Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesia AID pada tahun 2019, sebagai lembaga satu pintu untuk penyaluran bantuan pembangunan kepada negara-negara mitra. Sejak berdirinya lembaga ini, kerja sama pembangunan Indonesia telah menjangkau 23 dari 54 negara di Afrika, atau sekitar 42 persen dari total negara di kawasan tersebut. Sektor kerja sama yang dijalankan mencakup ketahanan pangan, kesehatan, dan energi.

Dalam sektor ketahanan pangan, Indonesia telah memberikan dukungan pengadaan bahan pangan untuk mengatasi dampak bencana kekeringan di Kenya, Ethiopia, dan Madagaskar, serta program revitalisasi beberapa Pusat Pelatihan Pertanian di Gambia dan Tanzania.

Di sektor kesehatan, Indonesia juga telah menghibahkan obat-obatan dan alat kesehatan yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma kepada Mozambik dan Zimbabwe. Pada tahun 2023, Indonesia juga menyalurkan dukungan Vaksinasi Pentavalent produksi PT. Bio Farma sebanyak 1.580.000 dosis untuk Nigeria, yang disalurkan dalam dua tahap. Terakhir, dalam sektor energi, Indonesia memberikan pelatihan pembangunan kapasitas Energi Surya bagi Namibia, Mozambik, Sudan, Senegal, dan Tanzania.

Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pembangunan dengan negara-negara di Afrika sebagai mitra alternatif yang setara dan dapat diandalkan.

Pelaksanaan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 pada 1-3 September 2024 yang mengangkat tema ‘Semangat Bandung untuk Agenda 2063 Afrika’, menjadi momentum untuk memperkuat hubungan konkret antara Indonesia dan Afrika, yang diharapkan dapat membawa kemakmuran bersama.

Hal itu sejalan dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo saat kunjungannya ke Tanzania pada 2023, yang menyampaikan bahwa Indonesia sedang menyelesaikan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika dan berupaya mewujudkan kolaborasi konkret dengan kawasan tersebut.

Jakarta [B2B] - Indonesia has long played an active role in international development cooperation among developing countries, including African countries. In the past decade, Indonesia has implemented around 60 South-South Triangular Cooperation (KSST) programs involving around 500 participants from the African region.

This cooperation covers various leading sectors, including agriculture, fisheries and maritime affairs, health, energy, good governance, micro, small and medium enterprises (MSMEs), infrastructure development, disaster risk management, women´s empowerment, and trade and investment.

This initiative further strengthens Indonesia´s position in the international arena as a recognized new donor country.

"I would like to emphasize that currently Indonesia is increasingly recognized internationally as a reliable development partner for developing countries, a reliable southern provider," said the Director General of Information and Public Diplomacy of the Ministry of Foreign Affairs, Siti Nugraha Mauludiah, on Sunday (25/8) in Jakarta.

Indonesia´s commitment is increasingly evident with the establishment of the International Development Cooperation Fund (LDKPI) or Indonesia AID in 2019, as a one-stop institution for distributing development assistance to partner countries. Since the establishment of this institution, Indonesia´s development cooperation has reached 23 of the 54 countries in Africa, or around 42 percent of the total countries in the region. The cooperation sectors implemented include food security, health, and energy.

In the food security sector, Indonesia has provided support for the procurement of food supplies to overcome the impact of drought in Kenya, Ethiopia, and Madagascar, as well as a revitalization program for several Agricultural Training Centers in Gambia and Tanzania.

In the health sector, Indonesia has also donated medicines and medical devices produced by PT. Kimia Farma to Mozambique and Zimbabwe. In 2023, Indonesia also distributed support for Pentavalent Vaccination produced by PT. Bio Farma as many as 1,580,000 doses for Nigeria, which was distributed in two stages. Finally, in the energy sector, Indonesia provides training on Solar Energy capacity building for Namibia, Mozambique, Sudan, Senegal, and Tanzania.

Indonesia remains committed to enhancing development cooperation with African countries as an equal and reliable alternative partner.

The implementation of the 2nd Indonesia-Africa Forum (IAF) on 1-3 September 2024 with the theme ´Bandung Spirit for Africa´s 2063 Agenda´, is a momentum to strengthen concrete relations between Indonesia and Africa, which are expected to bring shared prosperity.

This is in line with the statement of Indonesian President Joko Widodo during his visit to Tanzania in 2023, who said that Indonesia is completing the grand design for the next five years of development for Africa and is seeking to realize concrete collaboration with the region.