US$234 Juta Diraup Bukalapak dari Microsoft, GIC dan Emtek
Indonesian e-Commerce Firm Bukalapak Raises $234 Mln- Document
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Novita Cahyadi
PERUSAHAAN marketplace Indonesia, Bukalapak meraup pendanaan senilai US$234 juta, setara Rp 3,4 triliun [US$1 = Rp14.600] dalam putaran pendanaan yang dipimpin Microsoft, GIC sovereign wealth fund Singapura, dan konglomerat media Emtek, menurut dokumen penjualan yang dilihat Reuters.
Putaran pendanaan terbaru datang di tengah hiruk pikuk minat dari investor global untuk mendapatkan eksposur ke sektor teknologi Asia Tenggara yang berkembang pesar dengan daftar startup bernilai puluhan miliar dolar.
Putaran pendanaan untuk startup berusia 11 tahun, yang mengklaim lebih dari 100 juta pengguna, juga termasuk SC Ventures, cabang investasi Standard Chartered, dan portal web Korea Selatan Naver Corp.
Bukalapak, startup bernilai lebih dari US$2,5 miliar pada Oktober 2019, menolak berkomentar.
Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tersebut saat ini berencana untuk listing di Indonesia, di mana pihaknya telah menyewa unit sekuritas Bank Mandiri Sekuritas, sebelum melakukan merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus [SPAC] di Amerika Serikat.
Rekan startup Asia Tenggara, Grab mengumumkan pada hari Selasa kesepakatan perusahaan cek kosong terbesar di dunia, karena merger yang bernilai hampir US$ 40 miliar dengan SPAC Altimeter Growth Corp seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.
Bukalapak diperkirakan akan menghadapi persaingan pasar publik yang ketat dari perusahaan bisnis transportasi masaal Gojek dan saingan e-commerce Tokopedia yang lebih besar, menurut sumber hampir menyelesaikan merger menjelang kemungkinan pencatatan ganda di Jakarta dan Amerika Serikat.
INDONESIAN e-commerce company Bukalapak raised $234 million in capital in a funding round led by Microsoft, Singapore sovereign wealth fund GIC, and local media conglomerate Emtek, according to a sale document reviewed by Reuters.
The latest funding round comes amid a frenzy of interest from global investors in gaining exposure to the fast growing Southeast Asian technology sector with the prospect of listings of startups worth tens of billions of dollars.
The funding round for the 11-year old startup, which claims over 100 million users, also included SC Ventures, the investment arm of Standard Chartered, and South Korean web portal Naver Corp.
Bukalapak, which in October 2019 said it was valued at more than $2.5 billion, declined to comment.
Sources told Reuters that the company is currently planning to list in Indonesia, where it has hired Bank Mandiri´s securities arm Mandiri Sekuritas, before eyeing a merger with a special purpose acquisition company (SPAC) in the United States.
Fellow Southeast Asian startup Grab announced on Tuesday the world´s biggest blank-cheque company deal ever, as it clinched a nearly $40 billion merger with SPAC Altimeter Growth Corp.
Bukalapak is expected to face stiff public market competition from Indonesian ride-hailing and payments company Gojek and larger e-commerce rival Tokopedia, which sources say are close to finalizing a merger ahead of a potential dual listing in Jakarta and the United States.