Buka World Water Forum ke-10 di Bali, Presiden Jokowi Serukan Kolaborasi Global

Indonesia`s Widodo Opened the 10th World Water Forum in Bali

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Buka World Water Forum ke-10 di Bali, Presiden Jokowi Serukan Kolaborasi Global
AIR DUNIA: Presiden Jokowi menyerukan kepada para pemimpin dunia dan pemangku kepentingan internasional untuk memperkuat kolaborasi dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.

Badung, Bali [B2B] - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan air yang efektif di tengah proyeksi kekeringan yang akan mempengaruhi 500 juta petani kecil pada 2050.

Presiden Jokowi resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi [KTT] World Water Forum [WWF] ke-10 di Bali International Convention Center [BICC] di Kabupaten Badung, Bali pada Senin [20/5].

Presiden Jokowi menyerukan kepada para pemimpin dunia dan pemangku kepentingan internasional untuk memperkuat kolaborasi dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan bahwa hanya satu persen dari air di Bumi yang dapat diakses untuk konsumsi manusia seraya mengingatkan tentang pentingnya pengelolaan air yang efektif di tengah proyeksi kekeringan yang akan mempengaruhi 500 juta petani kecil pada 2050.

“Tanpa air, tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth. Oleh sebab itu, air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya berharga,” katanya.

Presiden menggarisbawahi kekayaan kearifan lokal Indonesia dalam pengelolaan air seperti sistem pengairan subak di Bali yang telah berlangsung sejak abad ke-11.

"Sistem subak tidak hanya mendukung irigasi, juga menanamkan nilai-nilai spiritual dan budaya yang penting bagi keberlanjutan hidrologis," kata Jokowi.

Forum WWF yang bertema ´Air bagi Kemakmuran Bersama´ tersebut diharapkan menjadi platform penting untuk dialog dan kerja sama internasional, dengan fokus penghindaran persaingan, pemerataan, kerja sama inklusif dan mendukung perdamaian serta kemakmuran bersama melalui air.

“Ketiganya hanya bisa terwujud dengan sebuah kata kunci, yaitu kolaborasi,” tegas Presiden Jokowi.

“Dengan berkumpulnya kita hari ini di Bali, tentu Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam mengatasi tantangan global terkait air,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengumumkan kehadiran dan dukungan bagi Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang akan melanjutkan upaya Indonesia dalam komitmen global untuk pengelolaan air.

Kehadiran Prabowo di forum ini menandai transisi kepemimpinan yang diharapkan akan mempertahankan momentum Indonesia dalam agenda pengelolaan air global.

Presiden Jokowi menutup sambutannya dengan seruan untuk menjaga sumber air sebagai upaya bersama memastikan kemakmuran bersama di masa depan, mencerminkan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan global yang dihadapi oleh seluruh umat manusia.

“Air adalah sumber kehidupan. Air juga merupakan simbol keseimbangan dan keharmonisan. Namun jika tidak dikelola dengan baik, air dapat menjadi sumber bencana,” tutupnya.

Badung of Bali [B2B] - Indonesian President Joko Widodo reminded the importance of effective water management amidst the threat of drought which will affect 500 million small farmers by 2050.

President Widodo officially opened the 10th World Water Forum Summit at the Bali International Convention Center here on Monday.

President Widodo called on world leaders and international stakeholders to strengthen collaboration in managing water resources sustainably.

In his remarks, President Widodo emphasized that only one percent of the water on Earth is accessible for human consumption, while reminding the importance of effective water management amidst the threat of drought which will affect 500 million small farmers by 2050.

“Without water, there is no food, there is no peace, there is no life. No water, no life, no growth. "Water must be managed well because water is very valuable," he said.