Panjang 7 Km, Jembatan Batam - Bintan Mulai Dibangun 2020
Indonesia to Build Country`s Longest Bridge Linking Islands near Singapore
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
INDONESIA berencana untuk membangun jembatan sepanjang 7 km untuk menghubungkan dua pulau di Selat Malaka, dekat dengan Singapura, sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan industri dan pariwisata di kawasan tersebut, kata pemerintah pada hari Kamis.
Jembatan yang menghubungkan Batam dan Bintan akan menelan biaya sekitar Rp4 triliun rupiah, Kantor Sekretaris Kabinet mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, dan akan menjadi yang terpanjang di negara Asia Tenggara.
Jembatan ini bertujuan untuk memanfaatkan perluasan Bandara Changi Singapura dengan pengembangan Terminal 5 baru, yang akan memiliki koneksi transportasi ke Bintan.
Presiden Joko Widodo, yang telah menjadikan infrastruktur pembangunan sebagai landasan kebijakan pembangunan periode jabatan pertamanya, menyatakan komitmennya untuk terus mengatasi hambatan ekonomi Indonesia Tenggara dalam masa jabatan keduanya, yang dimulai pada Oktober 2019.
Pemerintahannya juga telah berupaya memasarkan Batam, satu-satunya zona perdagangan bebas Indonesia, kepada para investor yang ingin merelokasi pabrik-pabrik di luar Cina di tengah perang dagang antara Beijing dan Washington.
Pembangunan jembatan akan dimulai pada 2020 dan membutuhkan waktu tiga hingga empat tahun untuk menyelesaikannya, kata Kantor Sekretaris Kabinet seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.
INDONESIA plans to build a 7 km (4.35 mile) bridge to connect two islands in the Malacca Strait, close to Singapore, as part of efforts to develop industry and tourism in the area, the government said on Thursday.
The bridge connecting Batam and Bintan islands will cost an estimated 4 trillion rupiah ($284.35 million), the office of the cabinet secretary said in a statement on Thursday, and will be the longest in the Southeast Asian country.
The bridge aims to capitalize on expansion of Singapore´s Changi Airport with the development of a new Terminal 5, which will have transport connections to Bintan.
President Joko Widodo, who has made building infrastructure the cornerstone of his first term in office, has pledged to continue cutting bottlenecks Southeast Asia´s largest economy in his second term, which starts in October.
His administration has also sought to market Batam, Indonesia´s only free trade zone, to investors looking to relocate factories out of China amid a simmering trade war between Beijing and Washington.
Construction of the bridge is due to start in 2020 and take three to four years to complete, the office said.
($1 = 14,067.0000 rupiah)