POLISI menembak mati pengawal yang disebut Kepolisian RI [Polri] sebagai laskar khusus Front Pembela Islam [FPI] pada Senin dini hari [7/12] yang mengawal Habib Riziq Shihab, yang kembali ke Indonesia, November, setelah bermukim di Arab Saudi selama tiga tahun, setelah tuntutan pidana terhadapnya dicabut.

Kapolda Metro Jaya, Muhammad Fadil Imran mengatakan polisi mengikuti sebuah mobil yang membawa 10 pendukung Rizieq Shihab, pemimpin FPI. Para pengikut menyerang polisi dengan senjata dan pedang, sehingga mengancam keselamatan petugas.

"Petugas kemudian mengambil tindakan tegas dan terukur sehingga enam orang tewas dari kelompok yang terdiri dari 10 orang," katanya

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis mengatakan bahwa Pemimpin FPI Habib Rizieq dan keluarganya sedang menuju ke suatu tempat nuntuk menyampaikan khotbah dan bahwa penjaga yang ikut dengan mereka telah ditembak.

"Dalam perjalanan menuju lokasi dakwah, rombongan dicegat oleh orang tak dikenal yang kami yakini kuat sebagai bagian dari kelompok operasional untuk mengintai dan mencelakakannya. Polisi kemudian berhenti dan melakukan penembakan terhadap pengawal keluarga," kata Lubis.

Kapolda Fadil Imran mengatakan Habib Rizieq telah dijadwalkan untuk dimintai keterangan, Senin pagi [7/12] atas dugaan pelanggaran karantina kesehatan pandemi Covid-19, setelah menggelar resepsi pernikahan putrinya pada 14 November, dan Polri mengaku telah menerima informasi tentang rencana mobilisasi massal para pendukung di Mabes Polri Jakarta.

Hingga Senin malam, Habib Rizieq tidak muncul untuk dimintai keterangan, panggilan polisi kedua dari jadwal pertama pada Selasa pekan lalu seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.