Raja Arab Saudi ke Indonesia Disertai Rombongan 1.500 Orang
Saudi King to Visit Indonesia in March with Entourage of 1,500 - Indonesian Officials
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
RAJA Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan mengunjungi Jakarta dan Bali pada lawatan ke Indonesia sebagai bagian dari kunjungan ke Asia pada bulan depan, akan disertai 1.500 orang termasuk 10 menteri.
"Ini adalah kunjungan yang sangat bersejarah bagi kami," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung kepada pers, Selasa, seraya menambahkan bahwa Raja Salman akan berada di Indonesia pada 1 - 9 Maret 2017. Dia akan memanfaatkan enam hari terakhir dari perjalanannya untuk 'berlibur' di Bali.
Pramono mengatakan Presiden RI Joko Widodo mengharapkan kunjungan tersebut akan membawa investasi Arab Saudi hingga US$25 miliar.
Kunjungan terakhir seorang raja Arab Saudi ke Indonesia dilakukan pada 1970 atau 47 tahun yang lalu, ketika Raja Faisal datang ke Indonesia.
Indonesia berharap kunjungan tersebut akan mendukung hubungan bisnis antara Pertamina dan Saudi Aramco, yang bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas kilang Cilacap, kompleks kilang terbesar di Indonesia, dan meningkatkan kerjasama bilateral di bidang lain.
"Kami menargetkan investasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong kepada wartawan.
Indonesia, yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, berharap Arab Saudi akan membantu untuk mempromosikan Islam moderat melalui program pengajaran dan pertukaran agama untuk perguruan tinggi, kata Pramono Anung.
Indonesia mengharapkan untuk menandatangani perjanjian bilateral dengan Arab Saudi khususnya pada peningkatan frekuensi penerbangan dari Timur Tengah ke Indonesia dan meningkatkan jumlah wisatawan.
Perjalanan dari Raja Salman ke Asia tahun ini akan lebih lama berada di Indonesia, kata Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman M. Fachir.
"Ini juga merupakan promosi bagi Raja Salman, dan mudah-mudahan ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Timur Tengah."
Indonesia berniat memanfaatkan kunjungan tersebut juga untuk meningkatkan kuota jamaah haji, dan berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Arab Saudi adalah tujuan utama bagi tenaga kerja Indonesia (TKI), tetapi Indonesia memberlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah sejak 2015 setelah dua TKI menjalani eksekusi di Arab Saudi seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.
SAUDI Arabia's King Salman will visit Jakarta and Bali on the Indonesian leg of his Asian tour next month, bringing 1,500 people in his entourage including 10 ministers, Indonesian officials said.
"This is a very historic visit for us," Cabinet Secretary Pramono Anung told reporters on Tuesday, adding that the king would be in Indonesia from March 1 to 9. He would spend the last six days of his trip "relaxing" in Bali.
Anung said Indonesian President Joko Widodo hoped the visit would bring Saudi investments of up to $25 billion.
There was no immediate comment from Saudi Arabia.
The last visit by a Saudi king to Indonesia was 46 years ago, when King Faisal came to the archipelago.
Indonesia hopes the visit will help further cement relations between its state-owned energy company Pertamina and Saudi Aramco, which are working together to upgrade the Cilacap refinery, Indonesia's largest refinery complex, while eyeing other developments.
"We are targeting investments," Indonesia Investment Coordinating Board chief Thomas Lembong told reporters.
Indonesia, home to the world's largest Muslim population, hopes Saudi Arabia will help to promote moderate Islam through religious teaching and exchange programmes for scholars, Anung added.
Indonesia expects to sign agreements with Saudi Arabia on increasing the frequency of flights from the Middle East to Indonesia and increasing visitor numbers.
The longest leg of King Salman's trip to Asia this year will be in Indonesia, said Deputy Foreign Minister Abdurrahman M. Fachir.
"This also is a promotion in itself, and hopefully this will increase the numbers of tourist arrivals from the Middle East."
Indonesia wants to use the visit to increase its annual quota of haj pilgrims, and win commitments to improve the health and safety of pilgrims and other Indonesians in Saudi Arabia.
Saudi Arabia is a major destination for Indonesian domestic workers, but Indonesia imposed a ban on new workers travelling to the Middle East in 2015 after two domestic workers were executed in Saudi Arabia.