Keluar dari OPEC pada 2009, Indonesia Ingin Bergabung sebagai Negara Pengekspor Minyak
Indonesia Hopes to Rejoin OPEC by Year-end
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
![Keluar dari OPEC pada 2009, Indonesia Ingin Bergabung sebagai Negara Pengekspor Minyak](https://www.berita2bahasa.com/images/articles/201564opec - negara anggotanya - istimewa - b.jpg)
INDONESIA BERKEINGINAN untuk bergabung kembali di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang akan diajukan pada pertemuan negara produser minyak dalam enam bulan mendatang, kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Bulan lalu, sang menteri mengatakan hal itu kepada Presiden RI Joko Widodo yang menyetujui rencana Indonesia untuk bergabung kembali dengan OPEC, lebih dari enam tahun setelah produsen minyak mentah terbesar di Asia Tenggara itu keluar dari OPEC.
"Kami tidak menarik keanggotaan kami, kami hanya menangguhkan," katanya kepada pers di Wina menjelang pertemuan OPEC besok, Jumat di mana OPEC diharapkan untuk menyepakati mempertahankan pagu produksinya saat ini untuk enam bulan ke depan.
Dia mengatakan OPEC, yang saat ini beranggotakan 12 negara, akan segera membahas permintaan Indonesia.
"Tidak ada persyaratan di OPEC untuk menjadi negara eksportir minyak untuk menjadi anggota," tambah menteri.
Sekretaris Jenderal OPEC, Abdullah al-Badri, bagaimanapun, mengatakan ia telah menerima permintaan resmi dari Jakarta, seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.
Indonesia adalah satu-satunya anggota OPEC di Asia terlama atau selama hampir 50 tahun sebelum meninggalkan OPEC pada awal 2009 karena harga minyak mencapai rekor tertinggi. Meningkatnya permintaan domestik dan penurunan produksi mengubah Indonesia saat ini tetap menjadi negara pengimpor minyak.
Anggota penuh OPEC haruslah negara pengekspor minyak, tapi dapat diterima sebagai anggota asosiasi dalam kondisi tertentu, sesuai dengan statuta OPEC.
Menteri Sudirman Said mengatakan Indonesia bisa membantu "menjembatani kesenjangan" antara produsen dan konsumen minyak di banyak negara dengan kembali bergabung ke OPEC, dan melihat peluang untuk bekerja dan mengembangkan sumber daya di negara-negara OPEC.
"Kami juga berniat untuk mengembangkan energi terbarukan," katanya.
INDONESIA HOPES to rejoin OPEC by the oil producer group's next meeting in around six months' time, Energy Minister Sudirman Said said on Thursday.
Last month, the minister said the country's President Joko Widodo had agreed to a plan for Indonesia to rejoin the Organization of the Petroleum Exporting Countries, over six years after Southeast Asia's biggest crude producer left the group.
"We didn't withdraw our membership, we just suspended it," Said told reporters in Vienna ahead of OPEC's meeting on Friday in which the group is expected to agree on maintaining its current production ceiling for the next six months.
He said OPEC, of which 12 countries are currently members, would discuss the request soon.
"There is no requirement at OPEC to be a net exporter to be able to be a member," the minister added.
OPEC Secretary-General Abdullah al-Badri, however, said he had received nothing official from Jakarta.
Indonesia was the only Asian OPEC member for nearly 50 years before leaving the group in early 2009 as oil prices hit a record high. Rising domestic demand and falling production turned it into the net oil importer it remains currently.
Full OPEC members must be net oil exporters, but so-called associate members can be admitted under some circumstances, according to OPEC's statues.
Said said Indonesia could help "bridge the gap" between oil producing and consuming nations by re-joining the group, and was looking at opportunities to work and develop resources in OPEC countries.
"We also intend to develop renewables," he said.