DARATAN menutupi 196.900.000 mil persegi dari planet kita, yang terbagi menjadi 196 negara yang merupakan rumah bagi 7,125 miliar penduduk. Pulau Jawa di Indonesia merupakan pulau yang paling padat penduduknya di dunia, yang dihuni 140 juta orang.

Dengan begitu banyak daratan yang tersedia di Bumi yang dipikir banyak orang tersebar merata di seluruh dunia - tapi peta baru yang luar biasa mengungkapkan bahwa hal itu tidak terjadi.

Seorang pengusaha menggunakan data dari NASA untuk memahami di mana sebagian besar penduduk dunia tinggal dan menemukan setengah dari kita yang hidup berdesakan di daratan yang hanya satu persen dari luas dunia.

Max Galka, salah satu pendiri dari bisnis data real estate, menyusun informasi dari data populasi grid dari NASA, yang mengumpulkan informasi tentang populasi manusia berdasarkan wilayah geografis, untuk membuat peta yang informatif.

'Data Populasi grid membagi populasi dunia menjadi grid sel berbentuk persegi kecil, tanpa memperhatikan batas administrasi negara,' menurut blog Galka.

Untuk penelitian ini, grid terdiri dari 28 juta sel, masing-masing berukuran sekitar 3 mil dari 3 mil.

Dari 28 juta sel, yang mengungkap populasi lebih dari 8.000 berwarna kuning, yang berarti pada daerah-daerah tertentu  kepadatan penduduknya sekitar 900 orang untuk setiap mil persegi.

Galka menjelaskan ini adalah 'kira-kira kepadatan penduduk yang sama dengan negara bagian Massachusetts.'

Daerah hitam di peta mencerminkan sebaliknya, dengan populasi kurang dari 8.000 orang dan kurang dari 900 orang per mil persegi.

Dunia ini terbagi rata antara kuning dan hitam, tetapi peta yang menunjukkan warna kuning hanya satu persen dari permukaan bumi.

Menurut PBB, mayoritas pertumbuhan populasi dunia akan terjadi di Afrika pada 2100.

Dan peta menunjukkan, Afrika memiliki banyak ruang untuk manusia untuk bermukim dan hidup nyaman.

'Afrika Utara sebagian besar tanpa zona padat penduduk, dengan satu pengecualian saja," jelas Galka.

"Peta ini dibangun berdasarkan pada grid penduduk dunia terdiri jutaan sel kecil, masing-masing berukuran sekitar 3 mil kali 3 mil. Di seluruh dunia, sel dengan populasi terbesar berada di Kairo.'

Daerah, yang terukur hanya 9 mil persegi, di mana lebih dari satu juta orang hidup.

Ada area kuning besar di tengah yang seukuran New York State dan merupakan rumah bagi lebih dari 100 juta orang.

Daerah yang sangat padat di Asia berada di kawasan perkotaan.

Pulau Jawa di Indonesia adalah pulau yang paling padat penduduknya di dunia, karena merupakan tempat bermukim bagi 140 juta orang dan tingkat kepadatannya setara dengan New York.

Jepang adalah di urutan kedua sebagai pulau terpadat di dunia, tetapi sebagian besar wilayahnya adalah kawasan perkotaan.

Ada 37 juta orang yang tinggal di Tokyo, padahal luasnya hanya sekitar 845 mil persegi.

'Meskipun tidak memiliki kepadatan penduduk seperti di Asia, di Eropa ternyata berbeda dengan Asia,' menurut Galka.

'Berbeda dengan pusat-pusat populasi sangat terkonsentrasi di Asia, daerah padat Eropa tersebar sangat merata di seluruh benua.'

Ini tidak mengherankan bahwa Amerika Serikat negara adalah padat penduduk, tetapi peta menunjukkan setengah dari penduduknya hidup di pedesaan dan setengah lainnya bermukim di kota.

Setengah dari penduduk negara itu bermukim di kawasan Timur Laut, Selatan, dan kota-kota di kawasan Barat.

AS pada dasarnya adalah versi lebih kecil dari peta dunia Galka, karena itu mencerminkan dunia dengan pola yang penduduknya dibagi: satu setengah dikemas di daerah kuning kecil, setengah lainnya tersebar di hamparan hitam.

PBB merilis sebuah studi, yang memperkirakan populasi global akan mencapai 11 miliar pada akhir abad ini - dan Afrika akan dihuni oleh setengah dari jumlah tersebut.

Pada 2050, populasi global akan naik menjadi 7,3 miliar orang ke 9,7 miliar dan pada 2100, populasi di Afrika saat ini dari 1,2 miliar diperkirakan akan meledak menjadi 5,6 miliar.

Para ahli memprediksi pertumbuhan yang cepat tersebut akan meningkatkan polusi, membuat sumber daya alam khususnya bahan bakar semakin langka, pengangguran, kemiskinan, kejahatan dan kerusuhan politik.

Prediksi yang dibuat oleh John Wilmoth, direktur Divisi Kependudukan PBB, pada Rapat Gabungan Statistik di Seattle.

Di AS, pertumbuhan penduduk diproyeksikan meningkat 1,5 juta orang per tahun rata-rata sampai akhir abad ini, mendorong jumlah saat ini 322 juta ke 450 juta.

Sementara Asia, dengan populasi saat ini 4,4 miliar, diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar pertengahan abad ini pada 5,3 miliar, dan kemudian menurun menjadi sekitar 4,9 miliar.

Proyeksi PBB menunjukkan tidak akan ada mengakhiri pertumbuhan penduduk dunia abad ini kecuali 'belum pernah terjadi sebelumnya penurunan kesuburan' di bagian sub-Sahara Afrika yang masih mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.

Dan itu memperkirakan probabilitas pertumbuhan populasi dunia akan berakhir dalam abad ini menjadi 23 persen seperti dilansir MailOnline.