RJ Lino Akan Dipanggil Kedua Kalinya oleh Bareskrim Polri Pekan Ini

CEO of Indonesian Port II Will be Summon by the Police as a Witness

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


RJ Lino Akan Dipanggil Kedua Kalinya oleh Bareskrim Polri Pekan Ini
Direktur Utama Pelindo II RJ Lino di DPR (Foto: cnnindonesia.com)

Jakarta (B2B) - Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Polri telah menyiapkan surat panggilan kedua kepada Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo)  II RJ Lino untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan 10 unit 'mobile crane'.

Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Komisaris Besar Agung Setya mengatakan pemanggilan kedua akan dilakukan pekan ini setelah pada Senin (2/11) RJ Lino tidak hadir pada pemeriksaan perdana oleh penyidik Bareskrim.

"Selanjutnya panggilan kedua," kata Agung Setya kepada pers di Jakarta pada Selasa (3/11).

Sebagaimana diketahui, kasus korupsi ini terungkap setelah penyidik Bareskrim menelusuri bahwa semestinya 'mobile crane' yang dipesan pada 2012 silam dengan anggaran senilai Rp45 miliar dikirimkan ke sejumlah pelabuhan seperti Bengkulu, Jambi, Teluk Bayur, Palembang, Cirebon, Banten, Lampung, dan Pontianak.

Jakarta (B2B) - Division of Criminal Investigation Police Headquarters Indonesia has prepared a second summons to the President Director of PT Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino to be examined as a witness in the case of alleged corruption in the procurement of 10 units of mobile cranes, according to police investigator.

Deputy Director of Special Economic Crime Senior Commissioner Agung Setya said second summons will be made this week after Monday (2/11) RJ Lino was not present at initial examination by investigators.

"Then the second summons," Mr Setya told reporters here on Tuesday (3/11).

As we know, corruption was revealed after investigators traced the supposed mobile cranes purchased in 2012 worth 45 billion rupiah for a number of ports in Indonesia such as Bengkulu, Jambi, Gulf Bayur, Palembang, Cirebon, Banten, Lampung, and Pontianak.