Kemenkop dan UKM Siap Dukung Pengembangan Startup di Indonesia

Indonesian Govt Supports Startup Development to Create Jobs

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kemenkop dan UKM Siap Dukung Pengembangan Startup di Indonesia
Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram (ke-3 kanan) Foto: Humas Kemenkop UKM

Jakarta (B2B) - Kementerian Koperasi dan UKM siap mendukung pengembangan startup di Indonesia dengan memberi kemudahan mendapatkan hak cipta, dan ijin usaha secara gratis, dan untuk yang membutuhkan dukungan modal maka pemerintah akan memfasilitasi akses permodalan kepada perbankan.

Sekretaris Kemenkop dan UKM, Agus Muharram mengatakan bahwa sebagian besar pelaku startup adalah usaha mikro dengan aset Rp50 juta hingga di bawah Rp2,5 miliar untuk menumbahkan kewirausahaan dan membuka lapangan kerja.

"Saat ini sebagian pelaku stratup juga menjadikan wirausaha pemula ini sebagai pilihan, karena tidak mau atau enggan bekerja di pemerintahan maupun perusahaan swasta," kata Agus Muharram pada Forum Competitivenes di Jakarta belum lama ini.

Menurutnya, startup saat ini merupakan solusi alternatif untuk membuka lapangan kerja dan menekan angka pengangguran lantaran keterbatasan lapangan pekerjaan.

Agus Muharram mengingatkan bahwa perkembangan startup di Indonesia relatif tertinggal jika dibandingkan dengan Singapura, selain karena masalah daya saing produk juga belum rampungnya regulasi yang mengatur startup.

"Mereka rata-rata anak muda yang mengatur sehingga mereka masih kesulitan untuk mendapatkan koneksi ke perusahaan-perusahaan besar," katanya.

Jakarta (B2B) - Indonesian Cooperatives and SMEs Ministry is ready to support startup development in Indonesia by granting easy access to copyright and free business license, and for those who need capital support, the government will facilitate access to capital to banks.

Secretary of Cooperatives and SMEs Ministry Agus Muharram said that most startup entrepreneurs are micro businesses with assets of 50 million to under 2.5 billion rupiah that support the development of entrepreneurship and open employment.

"Currently some startup entrepreneurs are beginner entrepreneurs, because they do not want to work in government or private companies," said Mr Muharram inf the Competitivenes Forum here recently.

According to him, startup is currently an alternative solution to create jobs and reduce unemployment due to limited job opportunities.

Mr Muharram reminded that the startup development in Indonesia is relatively lagging behind Singapore, due to product competitiveness and unfinished startup regulation.

"Most of them are young people, so they still have trouble getting access to big companies," he said.