KABAR ini akan menjadi kejutan tersendiri mengetahui salah satu anak dari bintang rock terbesar di dunia - Rod Stewart - meniru kesukaan ayahnya pada sepakbola.

Namun Liam Stewart menapaki karier olahraga yang sangat berbeda tetapi ia telah menjadi seorang atlet berprestasi dalam peran spesialis sangat tidak menarik dan sering berbahaya.

Stewart junior dapat ditemukan musim ini bermain hoki es di salah satu klub top British Elite League, Coventry Blaze, di mana ia akan melanjutkan karir profesional di Amerika Utara.

"Saya menyukainya," kata Stewart, berbicara secara eksklusif untuk Sportsmail tentang perannya sebagai salah satu penyerang tengah Coventry dan pencetak penalti.

"Saya mendapatkan lebih banyak kepuasan dari memblokir tembakan daripada saya mencetak gol karena beberapa alasan."

"Saya tidak tahu mengapa, tapi pelatih saya di junior memberi saya banyak pujian untuk melakukan itu jadi saya mengambil posisi di lapangan tengah dan berlari dengan itu. Saya sudah patah kaki beberapa kali dan tahun lalu pergelangan kaki saya patah, tapi itu semua bagian dari menjadi seorang pemain hoki. Sekarang sudah pulih dan saya siap untuk bertanding."

Itu berarti putra dari Rod dan Rachel, yang tampil trengginas untuk debutnya di Coventry pada Minggu melawan Nottingham Panthers di kota Sky Dome, akan bekerja keras untuk berlari kencang hingga lebih 120 km per jam untuk mencegah gawangnya dibobol lawan.

Jadi bagaimana ceritanya putra seorang penyanyi, yang tetap menyandang nama besar di usia 71, bisa menjadi pemain hoki es profesional dan bagaimana pendapat ayahnya?

"Dia mendukung tetapi ia akan lebih menyukai jika saya bermain sepakbola karena menurutnya itulah olahraga,' akuStewart. "Dia suka datang menonton saya bermain, dia menikmati menjadi penonton, tapi saya tidak yakin dia mengetahui aturan permainan. Saya bilang kepadanya, "Semua baik-baik saja yang perlu dikhawatirkan adalah ketika kami mencetak gol, Dad." Saya yakin dia akan datang untuk menonton saya di Coventry tapi dia harus tur di Inggris dan akan mengawali konsernya di Belfast dan Sheffield sehingga ia mungkin dapat menonton saya bertanding di laga tandang."

Stewart menyukai hoki es ketika orang tuanya mengajaknya ke salah satu klub terbesar di dunia - Rangers New York - ketika ia berusia empat tahun, seperti dilansir MailOnline.

"Saya bermain sepak bola sampai usia 14 tapi sewaktu menonton permainan New York Rangers ketika saya masih kecil dan itu telah membawa dampak besar buat saya," kata Stewart. "Saya berkata kepada ibuku," Ini olahraga yang ingin saya tekuni".