PARA PEJABAT Malaysia mengatakan potongan terbaru dari 'puing-puing' yang ditemukan di pulau kecil di Samudra Hindia tempat ditemukannya sayap pesawat Boeing 777 ternyata hanyalah bagian dari sebuah tangga biasa.

Polisi telah mengambil potongan yang tidak biasa dari logam dari pantai Reunion Minggu pagi, dan sempat terpikirkan bahwa itu mungkin merupakan bagian dari pintu pesawat Malaysian Airlines yang hilang sampai saat ini.

Sebuah penutup sayap, diduga milik pesawat, ditemukan di pantai pulau itu pada Rabu, dan telah diterbangkan ke Prancis untuk dianalisis.

Direktur Jenderal Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman - yang memimpin penyelidikan di Perancis - menyatakan telah menepis semua spekulasi temuan hari ini.

"Saya membaca semua berita di media (puing-puing baru) adalah bagian dari pintu. Tapi saya  memeriksa dengan Otoritas Penerbangan Sipil, dan warga diReunion, dan ternyata itu hanya sebuah tangga di pulau tersebut," katanya, seperti dilansir MailOnline.

Namun, semua pihak berwenang yang telah memeriksa penutup sayap - termasuk Perancis, produsen pesawat Boeing dan Dewan Nasional  Keselamatan Transportasi AS (NTSB) - telah mengkonfirmasi bahwa itu bagian dari Boeing 777.

MH370 adalah satu-satunya pesawat 777 yang hilang sampai saat ini.

Hal ini juga memunculkan sejumlah barang-barang lainnya dari pesawat yang bisa saja terdampar di Reunion.

Dua warga mengatakan mereka melihat koper dan 'kursi pesawat' pada Mei, tapi tidak berpikir apa-apa atas penemuan mereka saat itu.

Nicolas Ferrier, yang mengatakan tugasnya adalah untuk 'mengumpulkan sampah dan membakarnya, mengatakan kepada The Sunday Telegraph ia melihat kursi biru dan' beberapa koper 'di pantai pada awal Mei.

"Saya telah membakarnya," katanya kepada surat kabar. Dia juga mengklaim telah melihat penutup sayap di pantai.

Kisah serupa disampaikan oleh wanita lain yang mengatakan kepada situs berita lokal Zinfos974.com bahwa anaknya melihat 'sayap pesawat' saat mereka berjalan di sepanjang pantai.

Tampaknya penduduk pulau kecil, yang memiliki populasi kurang dari 850.000 orang, sebagian besar tidak menyadari misteri sekitar hilangnya pesawat.

Pesawat yang bertolak dari Kuala Lumpur pada tanggal 8 Maret tahun lalu, menuju Beijing dengan mengangkut 239 orang di dalamnya.

Namun pesawat tersebut tidak pernah mendarat di kota tujuan, menghilang tanpa jejak kurang dari satu jam setelah lepas landas - memicu pencarian internasional yang meliputi lautan luas sehingga memicu ??putus asa untuk mencari tahu apa yang terjadi pada pesawat.