ISIS Sandera Warga Jepang Minta Tebusan US$200 Juta
Islamic State Group Threatens to Kill 2 Japanese Hostages
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
KELOMPOK bersenjata Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah, Selasa, menyiarkan rekaman video penyanderaan dua warga Jepang dan meminta tebusan US$200 juta kepada pemerintah Jepang.
Dalam rekaman tersebut, seorang penyandera berpakaian hitam, tampak berdiri di daerah padang pasir bersama dua pria yang bersimpuh mengenakan pakaian warna oranye.
Penyandera tersebut mengatakan bahwa rakyat Jepang hanya mempunyai waktu 72 jam untuk menekan pemerintah mereka agar menghentikan "dukungan bodoh" kepada koalisi pimpinan AS yang melancarkan serangan militer kepada kelompok ISIS, seperti dilansir Yahoo News.
"Kalau tidak, pisau ini akan menjadi mimpi buruk bagi kalian," kata penyandera tersebut dalam bahasa Inggris, seperti dilaporkan Reuters.
Meski tidak menyebutkan secara rinci jenis mata uang yang diminta, tayangan yang diterjemahkan dalam bahasa Arab menyebutkan dalam dolar AS.
Di Tokyo, seorang juru bicara kementerian luar negeri berkata: "Saat ini tidak ada yang bisa kami sampaikan."
Dalam sebuah kunjungan ke Kairo pada 17 Januari 2015 lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjanjikan bantuan sebesar 200 juta dolar AS dalam bentuk bantuan non-militer kepada negara-negara yang memerangi ISIS.
THE MILITANT group ISIS has threatened to kill two Japanese hostages unless Tokyo hands over $200 million within 72 hours.
In a video posted online Tuesday, a masked man clad in black and holding a knife stands over two kneeling men in orange jumpsuits against the backdrop of a barren landscape.
The masked man links the threat against the two men's lives to Japan's support for the U.S.-led coalition that's fighting ISIS in Iraq and Syria.
"Although you are more than 8,500 kilometers away from the Islamic State, you willingly volunteered to take part in this crusade," the man says, addressing his comments to Japanese Prime Minister Shinzo Abe, who is currently visiting the Middle East.
The international community needs to "deal with terrorists without giving into them," Abe said at a news conference in Jerusalem after the release of the video. But he stopped short of explicitly ruling out the payment of a ransom or negotiations with the hostages' captors.
Abe, who is reorganizing his trip to deal with the hostage crisis, said he had ordered Japanese officials to do the utmost to try to save the two men. The Japanese Foreign Ministry in Tokyo said it was working to confirm the authenticity of the video.
The masked man in the video identifies the two kneeling men as Kenji Goto Jogo and Haruna Yukawa.