Wabah Corona, PM Italia Perintah Karantina 16 Juta Warga Lombardy dan Sekitarnya
Italian Exodus, Italy in Coronavirus Lockdown Chaos
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
KARANTINA - melarang 16 juta orang untuk keluar dan masuk seluruh wilayah Lombardy serta bagian dari Emilia Romagna, Marche, Piemonte dan Veneto - setelah ditetapkan sebagai kota-kota yang harus dikarantina atas instruksi Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte tadi malam.
Siapa pun yang melanggar aturan karantina - di mana tidak ada yang bisa meninggalkan 'zona oranye' tanpa alasan serius - bisa menghadapi tiga bulan penjara atau denda hingga Rp3,3 juta.
Corona, virus mematikan telah mencengkeram Italia di mana jumlah kasus meningkat 1.247 dalam 24 jam terakhir - peningkatan harian terbesar di negara itu dalam kasus sejak wabah dimulai - atau total menjadi 5.883 kasus.
36 orang lainnya meninggal akibat virus Corona di Italia, menjadikan jumlah korban jiwa menjadi 233 dalam wabah terbesar di Eropa. Karantina akan berlaku sampai 3 April.
Di bawah ketentuan karantina, bar dan restoran akan tetap terbuka tetapi harus memastikan bahwa setiap orang duduk harus berjarak minimal satu meter.
Kantor Kementerian Luar Negeri mengeluarkan panduan bagi para wisatawan melalui situs webnya yang menyatakan bahwa mereka 'menyatakan larangan terhadap semua aktivitas kecuali perjalanan penting' ke daerah yang dikarantina.
Di wilayah selatan Italia telah diperingatkan kepada ratusan ribu penduduknya yang beremigrasi untuk bekerja di utara Italia agar tidak mudik dulu, di tengah kekhawatiran mereka akan melarikan diri dari zona larangan bepergian yang diatur untuk mengendalikan wabah virus Corona seperti dilansir MailOnline.
Sementara itu, Paus Fransiskus menyampaikan doa Angelus mingguannya dalam sebuah pesan yang direkam di perpustakaan Vatikan dan ditayangkan secara langsung di layar di Lapangan Santo Petrus (kanan atas). Kanan bawah: Seorang pria memakai topeng di luar colosseum. Foto utama: warga Italia mengantri di stasiun bus untuk meninggalkan Lampugnano. Kiri bawah: Orang-orang mengantri di luar sebuah supermarket di Italia.
THE QUARANTINE – which stops 16 million people from moving in and out of the entire Lombardy region as well as parts of Emilia Romagna, Marche, Piemonte and Veneto - was put into place by Italian Prime Minister Giuseppe Conte last night.
Anyone who flouts the quarantine rules - in which no-one can leave the 'orange zone' without a serious reason - could face three months in prison or a fine of up to 206 euros (around £178).
The killer disease has gripped Italy where the number of cases rose by 1,247 in the last 24 hours - the country's biggest daily increase in cases since the outbreak began - taking the total to 5,883.
Another 36 people died as a result of the virus in Italy, bring the death toll to 233 in the largest outbreak in Europe. The restrictions will be in place until April 3.
Under the quarantine, bars and restaurants will remain open but must ensure that everyone is seated at least a three feet apart.
The Foreign Office issued guidance to travellers on its website stating that they 'advise against all but essential travel' to the quarantined area.
Southern regions of the country warned hundreds of thousands of its people who emigrated to work in the north of the country not to return home, amid fears they will flee a massive no-go zone set up to contain an outbreak of coronavirus.
Meanwhile, Pope Francis broke with centuries of tradition by delivering his weekly Angelus prayer in a message recorded at the Vatican library and aired live on a screen on Saint Peter's Square (top right). Bottom right: A man wears a mask outside the colosseum. Main: People queue at bus stations trying to leave Lampugnano. Bottom left: People queue outside a supermarket in Italy.