WhatsApp Dibeli Facebook US$16 Miliar
Facebook Buys WhatsApp in $16bn
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
FACEBOOK membeli layanan mobile messaging WhatsApp senilai US$19 miliar dalam bentuk tunai dan saham di perusahaan-perusahaan terbesar yang dalam sejarah nilai akuisisi terbesar.
Perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia mengatakan membayar US$12 milyar saham Facebook dan US$4 miliar dalam bentuk tunai untuk pemilik WhatsApp.
Selain itu, pendiri WhatsApp dan karyawan akan mendapat US$3 miliar saham terbatas yang baru dapat dimiliki empat tahun setelah kesepakatan akuisisi ditandatangani kedua belah pihak, sepertidilansir Mail Online.
Facebook mengatakan itu akan menempatkan WhatsApp sebagai layanan terpisah, sama seperti Instagram, yang diakuisisi senilai US$715,3 juta.
"Akuisisi ini mendukung Facebook dan WhatsApp yang menjalankan misi terpisah untuk membawa lebih banyak konektivitas dan utilitas bagi dunia dengan memberikan layanan internet efisien dan terjangkau," kata Facebook.
WhatsApp saat ini berbasis lebih dari 450 juta pengguna aktif bulanan. Sebagai perbandingan, Twitter memiliki 241 juta pengguna hingga akhir 2014.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan WhatsApp berada pada posisi pencapaian target satu miliar pengguna.
'Kombinasi WhatsApp dan Facebook akan memungkinkan penggunanya untuk menghubungkan lebih banyak orang di seluruh dunia," kata Zuckerberg.
"Kami ingin mengembangkan pengalaman internet bergerak seperti Instagram dan Messenger.
'Visi WhatApp cocok, karena memiliki keterlibatan sangat kuat dan jumlah penggunya terus meningkat."
"Ini satu-satunya aplikasi yang pernah kami lihat yang tumbuh lebih cepat dari Facebook."
'Roadmap produk mereka sangat menarik dan tidak akan berubah."
"Secara keseluruhan, saya sangat gembira dengan kesepakatan akuisisi ini."
'WhatsApp memberi banyak pilihan di dunia, jadi saya senang telah menjadi pemiliknya."
Sebagai bagian dari kesepakatan, pendiri WhatsApp dan Chief Executive Jan Koum akan bergabung dengan dewan direksi Facebook, dan perusahaan media sosial akan memberikan tambahan saham US$3 miliar terbatas untuk pendiri WhatsApp, termasuk Koum.
"Ini adalah saat yang luar biasa bagi saya," kata Koum.
"Setiap hari lebih dari 19 miliar pesan akan dikirim, dengan lebih dari 1 juta pengguna baru setiap hari."
"Kami ingin tampil lebih sederhana, dan layanan yang lebih baik daripada SMS."
"Kami sangat gembira dan merasa terhormat untuk bermitra dengan Mark dan Facebook karena kami terus membawa produk kami ke lebih banyak orang di seluruh dunia."
'Keterlibatan pengguna WhatsApp sangat erat dan pertumbuhan yang cepat didorong oleh aplikasi yang sederhana, kuat dan kemampuan messaging yang cepat."
Kesepakatan itu langsung membuat pendiri WhatsApp Jan Koum dan Brian Acton menjadi milyarder.
Forbes memperkirakan bahwa Koum menguasai sekitar 45% saham perusahaan, sementara saham Acton adalah lebih dari 20%.
Facebook berjanji untuk menjaga merek dan kualitas layanan WhatsApp, dan menjanjikan uang tunai US$1 miliar setelah akuisisi disepakati.
WhatsApp akan tetap berbasis di Mountain View, California, begitu pula Facebook sebagai produk inti akan terus beroperasi sebagai aplikasi terpisah.
Saham Facebook turun 5% menjadi US$ 64,70 per saham setelah sebelumnya ditutup US$68,06 di Nasdaq.
Facebook didukung oleh Allen & Co, sedangkan WhatApp meminta Morgan Stanley sebagai konsultan untuk kesepakatan akuisisi.
Kesepakatan itu adalah akuisisi terbaru untuk Facebook, yang tahun lalu membeli Instagram.
Dilaporkan pula hampir tercapainya kesepakatan akuisisi senilai US$3 miliar atau lebih untuk mendapatkan layanan pesan Snapchat, meskipun tawaran Facebook masih ditolak oleh pendiri situs.
Zuckerberg mengatakan WhatsApp akan beroperasi dengan cara yang sama seperti Instagram, sebagai perusahaan yang terpisah.
"Ini akan sangat bodoh kalau kami menggabungkannya," katanya.
Dia juga mengatakan dia tidak berencana untuk menempatkan iklan pada layanan.
"Strategi kami adalah untuk tumbuh dan menghubungkan penggunanya di seluruh dunia."
"Setelah kami mendapat dua sampai tiga miliar orang maka nilainya lebih daripada uang."
"Sekarang kami ingin fokus pada pertumbuhan pengguna. Saya tidak berpikir iklan menjadi cara yang tepat."
Koum juga berjanji untuk tidak menambahkan iklan ke WhatsApp, yang memungut uang pengguna melalui cara berlangganan.
"Kami pikir iklan bukan cara yang tepat - kami menciptakan hubungan langsung dengan pengguna," kata Koum.
"Kami ingin membuat produk yang lebih baik, lebih cepat dan lebih efisien."
Para ahli mengatakan kesepakatan itu dapat membantu Facebook menarik lebih banyak pengguna remaja.
Profesor Will Stewart dari Lembaga Teknik dan Teknologi (IET) berkata: "Jelas WhatsApp menambahkan pesan instan ke Facebook yang harus memperkuat posisi mereka untuk saat ini."
"Sama, semua jenis aplikasi meningkat dan memudar, sehingga membentuk format media sosial seperti Facebook akan dikalahkan oleh sesuatu yang baru, dan mencari pengganti yang mungkin pada akhirnya menggantikan Facebook merupakanstrategi bertahan yang baik untuk sementara waktu.
"Ini tidak menunjukkan pentingnya pertumbuhan mobile, meskipun tentu saja Facebook bisa diakses melalui ponsel.
"Tapi, Facebook akan menjadi produk masa lalu, sekarang pertanyaannya apalagi yang berikutnya?'
FACEBOOK is buying mobile messaging service WhatsApp for up to $19 billion in cash and stock in the firms biggest ever acquisition.
The world's biggest social networking company said that it is paying $12 billion in Facebook stock and $4 billion in cash for WhatsApp.
In addition, the app's founders and employees will be granted $3 billion in restricted stock that will vest over four years after the deal closes.
Facebook says it is keeping WhatsApp as a separate service, just as it did with Instagram, which it bought for about $715.3 million.
'The acquisition supports Facebook and WhatsApp's shared mission to bring more connectivity and utility to the world by delivering core internet services efficiently and affordably,' the social network said.
WhatsApp has more than 450 million monthly active users. In comparison, Twitter had 241 million users at the end of 2014.
Facebook CEO Mark Zuckerberg says WhatsApp is on path to reach a billion users.
'The combination of WhatsApp and Facebook will allow us to connect many more people round the world,' Zuckerberg said.
'We want to develop more mobile experiences like Instagram and Messenger.
'WhatApp fits this vision perfectly, it has incredibly strong engagement and growth.'
'It's the only app we've ever seen that has grown more quickly than Facebook itself.'
'Their product roadmap is very exciting and won't change.
'Overall, I'm very excited about this deal.
'WhatsApp had every option in the world, so I'm thrilled they chose us.'
As part of the deal, WhatsApp co-founder and Chief Executive Jan Koum will join Facebook's board, and the social network will grant an additional $3 billion worth of restricted stock units to WhatsApp's founders, including Koum.
Boost: WhatsApp is still growing and is predicted to have a billion users soon
'This is an incredible moment for me,' Mr Koum said.
'Every day over 19bn messages are sent, with over 1m new users every day.
'We wanted it to be simple, and a better service than SMS.'
'We're excited and honoured to partner with Mark and Facebook as we continue to bring our product to more people around the world,'
'WhatsApp's extremely high user engagement and rapid growth are driven by the simple, powerful and instantaneous messaging capabilities we provide.'
The deal instantly makes WhatsApp cofounders Jan Koum and Brian Acton billionaires.
Forbes estimates that Koum held about a 45% stake in the company, while Acton’s stake was over 20%.
Facebook promised to keep the WhatsApp brand and service, and pledged a $1 billion cash break-up fee were the deal to fall through.
WhatsApp will remain based in Mountain View, Calif., and Facebook said its own messenger app and WhatsApp's core messaging product will continue to operate as separate applications
Shares in Facebook slid 5 percent to $64.70 after hours, from a close of $68.06 on the Nasdaq.
Facebook was advised by Allen & Co, while WhatApp has enlisted Morgan Stanley for the deal.
The deal is the latest aquisition for Facebook, which last year bought Instagram.
It also reportedly offered to pay close to $3 billion or more to acquire messaging service Snapchat, though that offer was spurned by the site's founders.
Zuckerberg said WhatsApp would operate in the same way as Instagram, as a separate firm.
'It would be pretty stupid of us to interfere,' he said.
He also said he was not planning to put ads on the service.
'Our strategy is to grow and connect people.
'Once we get to 2-3 billion people there are ways we can monetise.
'Now we want to focus on growing users. I don't think ads are the right way here.'
Koum also pledged not to add ads to WhatsApp, which makes money from a subscription model.
'We think advertising is not the way to go - we create a direct relationship with customers,' said Koum.
'We want to make the product better, faster and more efficient.'
Experts say the deal could help Facebook attract teens.
Professor Will Stewart from the Institution of Engineering and Technology (IET) said: 'Obviously WhatsApp adds instant messaging to Facebook which must strengthen their position for the moment.
'Equally, all app types rise and fade, so established social media formats like Facebook will be overtaken by something new, and picking up candidates that might have ultimately replaced them may be a good survival strategy for a while.
'This does show the growing significance of mobile, though of course Facebook is on mobile anyway.
'But, Facebook has been around a while now so the real question is what comes next?'