Boston (B2B) - Situs-situs media sosial dihujat karena mendorong orang untuk cepat menghakimi. Sekitar pukul 7 Kamis malam, situs-situs media sosial seperti Twitter dan Reddit berlomba menyebarkan rumor sensasional bahwa Sunil Tripathi, mahasiswa yang menghilang beberapa pekan lalu, sebagai salah satu tersangka pelaku Bom Maraton Boston.

Beberapa jam kemudian, NBC News melaporkan pihak berwenang justru tengah memburu dua bersaudara, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, yang keduanya sama sekali tak ada kaitannya dengan Sunil.

Tapi begitu laporan-laporan salah mengenai Tripathi kian menyebar secara online, keluarga Tripathi bergegas mengerubungi komputer-komputer mereka di tempat tinggal mereka di Providence, Rhode Island. Mereka kecewa berat karena para pengguna internet terus saja melancarkan tuduhan kepada anggota keluarganya yang hilang itu.

"Orang akan ngetwit, lalu retwit, dan semua hal yang sungguh tak berisi pun menyebar dengan cepat dan menghancurkan," kata saudara perempuan Sunil, Sangeeta Tripathi, dalam satu wawancara. "Jam-jam di malam itu sungguh mengerikan."

Kekacauan yang dipanaskan ´pabrik rumor´ via media sosial dan lalu digoreng para jurnalis ternama yang menyebarkan lagi misinformasi ini, terjadi di akhir minggu menggemparkan, baik bagi organisasi berita yang mapan maupun situs-situs media sosial, yang mengubah dinamika proses pengumpulan berita, seperti dilansir Yahoo.

Sejumlah outlet media tradisiomal bahkan mempermalukan diri dengan menurunkan reportase tak bertanggungjawab, di antaranya New York Post milik News Corp, Rabu waktu AS, lalu menurunkan halaman depan foto dua pria memanggul ransel seraya menyebut mereka tersangka pelaku pemboman.

Editor koran ini, Col Allan, berkilah bahwa korannya tidak mengidentifikasi pria-pria dengan tas ransel ini sebagai tersangka dan itu ditegaskan oleh keterangan foto.

Media besar lainnya juga dikritik karena tidak akurat, di antaranya CNN dan Associated Press yang memberitakan seorang tersangka tertangkap hari Rabu dan ternyata dibantah oleh polisi.

Juru bicara CNN mengatakan informasi mereka didasarkan pada tiga sumber terpercaya dan diubah begitu narasumber mendapatkan keterangan terbaru.

Sedangkan juru bicara AP Paul Colford berkata, "Kami melaporkan apa yang kami tahu di lapangan atau apa yang diinformasikan kepada kami saat itu, dan ternyata itu tak tepat. Kami lalu menerbitkan koreksinya."