Luput dari Maut Lantaran Lupa Baca Email Konfirmasi Jadwal Terbang

Family of Ten `Missed Vanished Flight by Minutes`

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Luput dari Maut Lantaran Lupa Baca Email Konfirmasi Jadwal Terbang
Penerbangan QZ8501 semula dijadwalkan lepas landas dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 7:30 pagi waktu setempat, tapi dijadwal ulang ke pukul 05:20 (Foto2: DailyMirror)

ARI PUTRO Cahyono tidak memeriksa email atau voicemail dari AirAsia yang mengkonfirmasi bahwa jadwal penerbangan yang akan mereka tumpangi akan lepas landas dua jam lebih awal.

10 orang dalam satu keluarga luput dari tragedi pesawat AirAsia dari Surabaya menuju Singapura hanya dalam hitungan menit, karena mereka terlambat naik ke pesawat.

Adalah Christianawati Putro Cahyono dan keluarga besarnya telah mempersiapkan jauh-jauh hari perjalanan wisata ke Singapura.

Kelima anak mereka awalnya sangat bersemangat tentang pengalaman berwisata di aneka wahana Universal Studios.

Keluarga terkecil adalah bayi laki-laki yang baru berusia tujuh bulan, dan bayi kakaknya, berusia 11 bulan, seperti dilaporkan Sydney Morning Herald yang dikutip DailyMirror.

Mereka selamat lantaran suami Christianawati, Ari Putro Cahyono tidak memeriksa email atau menjawab telepon dari AirAsia yang mengatakan kepada 'keluarga beruntung' tersebut bahwa jadwal penerbangan dimajukan dua jam lebih awal.

Penerbangan QZ8501 semula dijadwalkan lepas landas dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 7:30 pagi waktu setempat, tapi dijadwal ulang ke pukul 05:20.

Setelah keluarga besar tersebut tiba di Bandara Internasional Juanda mereka kecewa berat karena mendapati pesawat telah bertolak ke Singapura - seorang petugas AirAsia menghampiri mendekati Christianawati untuk mengatakan: "Ini pasti hadiah Natal terbaik yang pernah diterima keluarga Anda," katanya mengenang 'ucapan selamat' tersebut. "Pesawat yang akan Anda tumpangi hilang kontak."

Pesawat naas Airbus 320-200 mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak ketika menghilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, Minggu.

Airbus A320-200, menghilang dari radar setelah pilot gagal mendapatkan izin terbang lebih tinggi untuk menghindari cuaca buruk.

ARI PUTRO Cahyono had not checked emails or voicemails from AirAsia which would have told him the flight was leaving two hours early.

A family of ten missed the vanished AirAsia flight to Singapore by a matter of minutes, it has been reported.

As Christianawati Putro Cahyono and her extended family had been looking forward to a trip Singapore.

The five children in the party were excited about the prospect of going on the rides at Universal Studios.

Her little boy is just seven months old, and her brother's baby, who is 11 months, the Sydney Morning Herald reports.

Christianawati's husband Ari Putro Cahyono had not checked emails or taken phone calls from AirAsia which would have told the family that the flight was leaving two hours earlier than scheduled.

Flight QZ8501 was originally set to take off from Juanda International Airport at 7:30 a.m. local time. but was rescheduled to 5:20 a.m.

After the family arrived at Juanda International Airport in Java airport to find that they had missed the plane - an official approached Christianawati to say: "This must have been the best Christmas gift your family ever received," she recalls him saying. "The flight you were supposed to be on has crashed."

The Airbus 320-200 was carrying 155 passengers and seven crew when it disappeared while en route from Surabaya, Indonesia, to Singapore on Saturday.

The Airbus A320-200, vanished after its pilot failed to get permission to fly higher to avoid bad weather.