Mahasiswa Polbangtan Kementan Bimtek Optimalisasi Lahan Rawa

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mahasiswa Polbangtan Kementan Bimtek Optimalisasi Lahan Rawa
POLBANGTAN MEDAN: Kegiatan Bimtek bertujuan mengetahui karakteristik lahan rawa, klasifikasi potensi lahan rawa, mengidentifikasi tata kelola lahan dan air pada lahan rawa.

Aceh Utara, Aceh (B2B) - Mahasiwa Politeknik Pembangunan Pertanian(Polbangtan) pada Polbangtan Medan tengah melaksanakan kegiatan Mahasiswa MBKM mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Lahan Rawa di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (17/12/2024).

Kegiatan Bimtek bertujuan mengetahui bagaimana karakteristik lahan rawa, mengklasifikasi potensi lahan rawa, mengidentifikasi tata kelola lahan dan air pada lahan rawa, serta mekanisasi yang digunakan pada tahap persiapan lahan.

Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, untuk melibatkan mahasiswa sebagai strategi khusus yang akan menjadi contoh pertanian modern di masa mendatang.

 “Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi," katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengatakan, mahasiswa Polbangtan merupakan kandidat petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik yang menjadi harapan bangsa dan negara.

“Mulai saat ini harus kita didik dan mempersiapkan dan menggenjot mental, ilmu, keterampilan dan lain-lain, agar mereka menjadi petani yang terampil, tangguh dan profesional,” katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan program MBKM merupakan salah satu kesematan yang baik bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang sudah diperoleh selama belajar di kampus ke dalam praktek kerja nyata.

“Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa selama di lapangan," katanya. 

Kegiatan Bimtek dilaksanakan di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lhoksukon. Kegiatan dimulai dengan sesi pemberian materi serta diskusi mengenai keadaan lahan rawa dan tata kelola lahan serta air yang ada di Desa Nga Matang Ubi, Kecamatan Lhoksukon.

Dosen Polbangtan Medan, Makruf Wicaksono mengatakan dalam sesi ini, materi yang dibahas mencakup klasifikasi dan karakteristik lahan rawa, tata kelola lahan dan air, serta mekanisasi pada tahap persiapan lahan. Setelah sesi materi selesai, mahasiswa pratikum langsung di lapangan.

“Pada sesi ini, mahasiswa mengidentifikasi secara langsung tipologi lahan rawa, saluran irigasi dan drainase, serta mempraktikkan penggunaan mekanisasi mesin berupa traktor roda 4 (TR 4) dan traktor roda 2 (TR 2),” ujarnya.

Praktikum bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan), sekaligus memperlihatkan bagaimana lahan rawa dapat diolah secara optimal untuk pertanian produktif.

Secara keseluruhan, sambung Makruf, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan tertib. Mahasiswa terlihat aktif dan bersemangat selama mengikuti semua rangkaian acara, baik dalam sesi materi di dalam ruangan maupun kegiatan praktik lapangan. 

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mahasiswa dalam memahami tata kelola lahan rawa dan penggunaan alsintan untuk mendukung pertanian berkelanjutan. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]

North Aceh of Aceh [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.