Penyuluh Andal, Kementan Tingkatkan Kelaikan Prodi Polbangtan Medan

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Penyuluh Andal, Kementan Tingkatkan Kelaikan Prodi Polbangtan Medan
TIGA PRODI: Saat ini Polbangtan Medan memiliki tiga Prodi yakni Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan [Foto: Pusdiktan]

Medan, Sumut [B2B] - Peran penyuluh pertanian dapat dikatakan sebagai garda terdepan untuk meningkatkan kualitas petani saat ini. Penyuluh berperan sebagai perantara dan penghubung informasi untuk petani maupun dari petani.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa 'penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian' mengingat peran pentingnya untuk ikut serta meningkatkan kualitas petani.

Kementerian Pertanian RI menempuh langkah untuk lebih memberdayakan para penyuluh, melalui sertifikasi profesi penyuluh, bimbingan teknis, maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas maupun upaya mencetak penyuluh melalui pendidikan vokasi.

Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Medan, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kementan selalu berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan vokasi, di antaranya uji kelayakan program studi [Prodi] melalui akreditasi Prodi. 

Saat ini Polbangtan Medan memiliki tiga Prodi yakni Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Penyuluhan Perkebunan Presisi dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan.

Memiliki visi menjadi menjadi Prodi penyuluhan  pertanian berkelanjutan unggul dalam menyiapkan penyuluh profesional, mandiri dan berdaya saing untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani, maka Polbangtan Medan terus meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengungkapkan "lita semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting meningkatkan kapasitas SDM pertanian."

Dia menambahkan bahwa lulusan pendidikan vokasi pertanian diarahkan menjadi penyuluh, petani serta wirausaha pertanian milenial andal, maju, mandiri, inovatif dan memiliki cara pandang modern.

Sementara Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa melalui pendidikan vokasi, penyuluh diharapkan mampu menjadi penyuluh yang siap mendampingi dan maju bersama mensukseskan pertanian Indonesia. 

"Kelayakan Prodi di Polbangtan sebagai UPT pendidikan sangat diperlukan sebagai ajang evaluasi serta peningkatan kualitas pendidikan. Kelayakan  Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan dilaksanakan pada 1 - 2 September, Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi pada 26 - 27 Oktober, dan Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan pada 4 - 5 November secara online.

"Sampai saat ini kegiatan visitasi masih dilakukan secara online, karena masih terkendala pandemi Covid-19. Kendati begitu, akreditasi dapat berjalan lancar. Segala persiapan dilakukan Polbangtan Medan dan Pusdiktan agar mendapat nilai akreditasi terbaik,  pada akhirnya mampu mencetak penyuluh pertanian, petani serta wirausaha pertanian milenial andal," tegas Santi.

Medan of North Sumatera [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.