Kapasitas SDM, Kementan gelar Pelatihan & Sertifikasi Pendamping UMKM
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Regenerasi pertanian dan penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian RI, salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) atas kolaborasi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan, Program YESS salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
"Diharapkan SMK PP Negeri Banjarbaru yang menjadi perpanjangan tangan Program YESS di Kalimantan Selatan berkoordinasi baik dengan pemerintah kabupaten Penerima Manfaat YESS, agar target target dari program dapat tercapai dengan baik," ujarnya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai Pelaksana Program YESS di Kalimantan Selatan kembali menggelar Pelatihan dan Sertifikasi Pendamping Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) resmi digelar di SMK-PP Negeri Banjarbaru pada 6 - 8 Desember 2024.
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi para fasilitator dan pendamping Program YESS agar mampu memperoleh Sertifikasi Profesi Pendamping UMKM dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Sertifikasi diharapkan dapat menjadi standar profesionalisme dalam mendampingi penerima manfaat program, sehingga kualitas pendampingan semakin optimal dan berdampak nyata," katanya.
Pelatihan tersebut diikuti 50 peserta yang terdiri atas Fasilitator Pemuda, Mobilizers Program YESS, dan penyuluh pertanian dari empat kabupaten yang menjadi wilayah intervensi Program YESS di Kalsel.
"Peserta berasal dari berbagai latar belakang, namun memiliki misi yang sama untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM," ungkap Yudi Astoni yang diwakili Ranggeh Pambudi seraya menyampaikan harapan agar dapat lebih terbantu dalam mengembangkan usaha.
“Dengan adanya sertifikasi, diharapkan para pendamping dapat lebih percaya diri memberikan pendampingan. Selain itu, Penerima Manfaat Program YESS lebih terbantu mengembangkan usaha mereka, baik dari segi manajemen, pemasaran, maupun inovasi produk,” kata Ranggeh.
Selama tiga hari pelaksanaan, katanya, para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan teknis juga diuji kompetensinya melalui skema sertifikasi BNSP.
"Materi yang diberikan meliputi kebijakan strategi pendampingan usaha, analisis kebutuhan UMKM, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing usaha," ungkap Ranggeh.
Semua peserta diwajibkan mengikuti tahapan sertifikasi untuk memastikan mereka memenuhi standar nasional sebagai pendamping UMKM profesional. Program YESS berupaya menunjukkan komitmennya menciptakan ekosistem pendampingan UMKM yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Sertifikasi juga langkah strategis mendorong kualitas fasilitator di Kalsel, sehingga lebih mampu membantu pelaku UMKM berkembang dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan adanya fasilitator bersertifikasi, diharapkan penerima manfaat Program YESS lebih terbantu mengembangkan usaha mereka, baik dari segi manajemen, pemasaran, maupun inovasi produk.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pendidikan vokasi, pemerintah, dan program pemberdayaan dalam mendukung regenerasi petani muda serta pengembangan ekonomi lokal. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.