Dukung PAT Pompanisasi, Siswa SMKPP Kawal Program di Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) tetap berkomitmen meningkatkan produksi untuk mencegah krisis pangan melalui berbagai langkah strategis, antara lain percepatan budidaya tanam, perluasan areal tanam, dan penguatan cadangan pangan.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman situasi dunia dalam kondisi tidak menentu dengan sekitar 60 negara mengalami krisis pangan, kemudian 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan tersebut.
"Jangan sampai krisis pangan ini singgah di republik yang kita cintai ini," ujar Mentan.
Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh pertanian adalah aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara Perluasan Areal Tanam (PAT) sehingga luas panen bertambah serta meningkatkan produksi padi.
Kementan terus mendorong peningkatan produksi tanaman padi di berbagai wilayah diantaranya Provinsi Sumatera Selatan yang mendapat delapan titik PAT Pompanisasi yaitu Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi, Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Banyuasin, Banyuasin, Oku Timur, dan Ogan Ilir.
BPPSDMP melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) berperan penting dalam mendukung program PAT Pompanisasi yang ada di Sumatera Selatan.
“Kami akan menerjunkan siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di lokasi PAT, dengan harapan siswa dan mahasiswa bisa membantu percepatan area tanam maupun perluasan areal tanam”, ujar Idha.
SMK-PP Negeri Sembawa yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP yang ada di Sumatera Selatan juga ikut melaksanakan kegiatan dukungan terhadap program PAT Kementerian Pertanian melalui menempatkan siswa melalui program pendampingan PAT Pompanisasi di Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi, Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Banyuasin, Banyuasin, Oku Timur dan Ogan Ilir
Kepala SMK-PP Negeri Sembawa Yudi Astoni menyampaikan bahwa bentuk pendampingan ini merupakan peran aktif SMK PP Sembawa dalam mendukung PAT Pompanisasi agar teratasinya darurat pangan khususnya di Sumatera Selatan.
"Sebanyak 30 Siswa kelas XII diterjunkan ke Kabupaten Muara Enim, Lahat, Musi, Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Banyuasin, Banyuasin, Oku Timur, dan Ogan Ilir telah dibekali dengan berbagai keterampilan mulai dari penggunaan pupuk yang tepat untuk tanaman padi, penggunaan pompa untuk irigasi lahan, hingga penggunaan alsintan untuk menanam dan memanen padi. Kami harapkan anak-anak kami bisa memberikan hal yang bermanfaat dan membantu para petani dan penyuluh di lapangan", jelas Yudi pada Senin (26/08 2024).
Yudi berharap siswa yang melakukan pendampingan di delapan Kabupaten tersebut bisa membantu program percepatan tanam dan PAT untuk memanfaatkan pompanisasi dan meningkatkan produktivitas padi.
"Kami terus memantau serta membimbing keberlangsungan PAT di 30 Kecamatan meliputi 8 Kabupaten di Sumatera Selatan demi suksesnya PAT dan terjaganya Pangan di Sumatera Selatan", imbuh Yudi. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.