Siapkan Tenaga Teknis Andal, SMK-PP Negeri Kementan Uji Sertifikasi Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Siapkan Tenaga Teknis Andal, SMK-PP Negeri Kementan Uji Sertifikasi Pertanian
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengalungkan tanda peserta pada salah satu dari 77 siswa yang mengikuti kegiatan asesmen selama tiga hari.

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan salah satu program, Sertifikasi Kompetensi.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam satu kesempatan menyatakan generasi muda perlu dipersiapkan untuk terjun ke dunia pertanian melalui pendidikan vokasi.

"Pertanian adalah sektor strategis yang menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, generasi muda harus dipersiapkan dengan keterampilan yang mumpuni agar mampu menghadapi tantangan dan peluang di bidang pertanian modern," katanya.

Melalui pendidikan vokasi dan uji kompetensi, ungkap Mentan, kita mencetak tenaga kerja yang tidak hanya siap bekerja, juga siap berwirausaha di sektor pertanian.

Ditambahkan Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti yang menekankan pentingnya uji kompetensi dalam meningkatkan daya saing lulusan SMK pertanian. 

“Melalui Uji Kompetensi, kita memastikan bahwa peserta didik memiliki keterampilan yang sesuai standar industri. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja di sektor pertanian dan peternakan,” katanya.

SMKPPN Banjarbaru

Sertifikasi Kompetensi juga memberikan keahlian sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pertanian Kementan melalui Tempat Uji Kompetensi (TUK) salah satunya TUK SMK-PP Negeri Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Seperti diketahui, SMK-PPN Banjarbaru kembali menggelar Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pertanian bagi siswa kelas XII Tahun Pelajaran (TP) 2024/2025.

Kepala SMK-PPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, asesmen diikuti 77 siswa yang digelar selama tiga hari, 21 - 23 April 2025. Ada pun kegiatan dilaksanakan di kampus dan lahan praktek SMK-PP Negeri Banjarbaru. 

Akhirnya Rabu sore, (23/04/2025) melalui pernyataan dari salah satu Asesor, Budianto mewakili seluruh asesor melalui kesempatan penutupan menyatakan bahwa seluruh peserta uji sertifikasi ini dinyatakan kompeten.

"Kesimpulannya, 77 orang asesi dari SMK-PP Negeri Banjarbaru semuanya dinyatakan kompeten. Semoga semua nantinya bisa bekerja, mandiri, semoga semua sukses," kata Budi.

Airin Nurmarita mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni pada kesempatan tersebut mengucapkan syukur atas hasil yang dicapai oleh siswa selama asesmen, dan berharap siswa dapat menjadi penerus generasi pertanian di Indonesia.

"Hari ini kalian diakui kompeten sesuai bidang keahlian oleh para asesor dari LSP Pertanian. Semoga kalian menjadi penerus estafet perjuangan pertanian Indonesia," katanya.

"Ini bagi kami luar biasa karena ini akan menjadi bekal kalian, tidak hanya melanjutkan pendidikan tapi kalian siap memasuki dunia kerja ataupun industri, dan tetap jaga nama baik sekolah."

Di kesempatan terpisah Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni menegaskan, Uji Sertifikasi Pertanian (USP) dirancang untuk menyiapkan tenaga teknis pertanian terampil.

"Baik sebagai job seeker ataupun job creator, dalam skema pembuat selesai buah sesuai dengan SKKNI, nilai kompeten sebagai bukti peserta USP," katanya.

Seperti diketahui, ada 77 orang siswa terdiri dari 3 Kompetensi Keahlian yang ada di SMK-PP Negeri Banjarbaru, di antaranya 21 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 46 siswa Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura (ATPH), dan 11 siswa Agriteknologi Pengolahan Hasil (APHP).

Adapun skema untuk persiapan ujian di antaranya skema pemeliharaan tanaman hidroponik untuk kompetensi keahlian ATPH, skema mandor kebun kelapa sawit untuk ATP dan skema pembuatan selai buah nanas untuk kompetensi keahlian APHP. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

 

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.