Kementan dan DPR RI Tingkatkan Kapasitas Petani dan Penyuluh Badung
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Badung, Bali [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Malang [Polbangtan] kolaborasi dengan Komisi IV DPR RI terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian, yang ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian di berbagai daerah, tak terkecuali di Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Sekitar 100 orang terdiri atas 43 petani dan 57 penyuluh Kabupaten Badung hadir pada kegiatan Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh di Badung, Bali pada Jumat [20/5]. Topik bahasan tentang pemanfaatan teknologi pertanian menuju pertanian efisien, ekonomis dan modern.
Bimtek dibuka oleh Anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip yang menegaskan komitmen Kementan dan DPR RI berupaya mewujudkan peningkatan produktivitas sektor pertanian.
"Bimtek ini merupakan upaya dari Kementan dan DPR RI agar kapasitas petani semakin meningkat didukung oleh penyuluh pertanian yang kompeten," katanya.
Komitmen tersebut sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertumbuhan pertanian harus diikuti oleh SDM yang andal.
“SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian,” kata Mentan Syahrul.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Bimtek sebagai wujud peningkatan kapasitas petani dan penyuluh mengembangkan pertanian dari hulu hingga hilir.
"Pembinaan dapat dilakukan melalui bimbingan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring kerja," kata Dedi.
Bimtek dihadiri oleh Kepala Bagian Umum Polbangtan Malang, Novi Nuraini mewakili Direktur Setya Budhi Udrayana dan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana.
Legislator I Made Urip mengingatkan sektor pertanian tetap tumbuh positif selama pandemi Covid-19, sehingga Bali tidak boleh bergantung pada sektor pariwisata saja, subsektor ekonomi lainnya harus kuat pula, salah satunya pertanian yang sudah menjadi kultur masyarakat Bali.
Novi Nuraini menambahkan bahwa Polbangtan Malang tetap konsisten meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia melalui kolaborasi erat garda terdepan pertanian nasional tersebut.
"Petani usia muda harus memberikan sumbangsih ke dunia pertanian melalui inovasinya, sehingga pertanian kita menjadi maju mandiri modern," kata Novi Nuraini.
Kadistan Wayan Wijana, menyambut baik kegiatan Bimtek bagi peningkatan kualitas petani dan penyuluh maka teknologi informasi, dan sarana prasarana pertanian harus menjadi perhatian kita bersama.
"Apabila tidak diperhatikan maka kita akan tertinggal, baik dari segi kualitas maupun produktivitas. Kita memiliki keterbatasan lahan sehingga petani dan penyuluh harus memanfaatkan teknologi pertanian," katanya.
Materi Bimtek tentang inovasi teknologi pertanian menuju pertanian maju, mandiri, dan modern diuraikan oleh I Made Rai Yasa, yang mengurai tentang varietas unggul komoditas pertanian yang dapat diaplikasikan di Bali.
"Misalnya varietas padi Inpari Nutri Zinc yang memiliki potensi hasil 9,98 ton per hektar dan varietas jagung Nakula sahadewa (Nasa) 29 yang memiliki keunggulan terhadap penyakit bulai, hawar daun dan karat daun," katanya.
Dia mengingatkan petani yang memiliki itik untuk melepaskan di sawah saat pra olah tanah, karena itik dapat mengurangi populasi keong, serangga dan gulma.
Topik pertanian organik diuraikan oleh Abdul Farid yang menegaskan bahwa tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan tidak merusak lingkungan.
"Untuk mengubah lahan anorganik menjadi organik membutuhkan konversi selama satu hingga tiga tahun dengan pengelolaan berdasarkan prinsip pertanian organik," katanya. [timhumaspolbangtanmalang]
Badung of Bali [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.