Kementan Buka Wawasan Petani Muda Jatim Budidaya Pertanian dengan Inovasi

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program


Kementan Buka Wawasan Petani Muda Jatim Budidaya Pertanian dengan Inovasi
PROGRAM YESS JATIM: Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri [kanan] membuka FGD Tanam Perdana Kentang atas gelaran Polbangtan Malang bersama Program YESS yang dihadiri Kepala Dinas TPHP Pemkab Malang, Avicenna M Saniputera [duduk, ke-2 kanan].

Malang, Jatim [B2B] - Kungkungan pertanian tradisional secara turun-temurun di Provinsi Jawa Timur berkembang menjadi pertanian modern dengan inovasi teknologi setelah didukung Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] berupa pelatihan, magang, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] dan stimulus berupa Hibah Kompetitif bagi petani muda Jatim.

Kesadaran dan semangat tersebut mengemuka pada Focus Group Discussion [FGD] di Malang, Senin [19/2] yang digelar Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS. Hadir sejumlah petani muda Klaster Kentang ´Potato Forever´ setelah kegiatan tanam perdana kentang di lereng bukit Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang.

Kegiatan FGD dibuka oleh Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri yang dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan [TPHP] Pemkab Malang, Avicenna M Saniputera; camat dan kepala desa setempat; serta perwakilan dari perusahaan benih, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk dan pupuk, PT Agrinusa Jaya Sentosa.

Ketua Klaster Kentang Petani Muda YESS ´Potato Forever´ Jefri Efendi mengapresiasi Kementerian Pertanian RI bersama Program YESS yang berdampak positif bagi petani muda Malang untuk melakukan budidaya pertanian secara modern dari hulu ke hilir dengan inovasi.

"Banyak dari kami sebelumnya hanya melanjutkan pertanian secara turun-temurun tanpa inovasi. Namun, Program YESS yang menyediakan pendampingan mulai pelatihan, magang, hingga akses permodalan. Itu sangat membantu," katanya.

Upaya Polbangtan Malang selaku PPIU Program YESS Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bagi pengembangan ekosistem baru sektor pertanian agar generasi muda memiliki ruang meraih laba, sehingga pertanian menjadi idola usaha generasi muda.

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi dengan memberdayakan para pemuda tani.

"Tujuannya, memanfaatkan sumber daya pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka siap menghadapi era milenial," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan pengembangan petani muda Program YESS fokus pada individu yang dikelompokkan pada usaha serupa dalam klaster, kemudian didorong membentuk korporasi di tingkat kabupaten menaungi klaster-klaster komoditas pangan.

Program YESS merupakan kolaborasi Kementan dan International Fund for Agricultural Development [IFAD] yang didisain meningkatkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian.

"Kementan dan IFAD berupaya merespons tantangan dengan menyediakan dukungan komprehensif bagi pemuda di pedesaan untuk mengembangkan kewirausahaan di sektor pertanian," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.

FGD di Potato Forever
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menegaskan bahwa Program YESS hadir untuk mendampingi petani muda agar usaha pertaniannya berkembang pesat.

"Klaster Potato Forever sebagai penerima Hibah Kompetitif skema Suku Adat diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi. Didukung dinas terkait, kami optimis klaster ini bisa menjadi penyedia bibit unggul yang mendukung pertanian di Indonesia," katanya saat membuka FGD.

FGD digelar, kata Acep Hariri, untuk menggali input, ide dan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh petani muda Jatim dalam mengembangkan usaha pertaniannya melalui dialog konstruktif, diharapkan tercipta strategi-strategi baru yang inovatif untuk memajukan sektor pertanian khususnya di Kabupaten Malang.

"Di tengah antusiasme dan harapan yang besar terhadap masa depan pertanian di Desa Ngadas, suara para petani muda menjadi saksi bisu atas perubahan signifikan yang dibawa oleh Program YESS," katanya lagi.

Kepala Dinas TPHP Pemkab Malang, Avicenna M Saniputera mengapresiasi dukungan Kementan bersama Program YESS bagi petani muda di wilayahnya dalam mengembangkan potensi sumber daya alam dan pertanian.

"Hari ini, bukti nyata potensi besar petani muda kita. Dengan menjadi klaster hibah kompetitif pertama di Malang, ini langkah awal membangkitkan semangat petani muda. Fasilitas permodalan diharapkan dapat menjadi stimulus mengembangkan usaha pertanian mereka," katanya.

Ketua Klaster Kentang Petani Muda YESS ´Potato Forever´ Jefri Efendi mengakui Program YESS telah mengubah petani muda Malang karena berdampak positif bagi pertanian.

"Program ini telah mengubah kami, dari tidak tahu menjadi tahu. Dari tahu menjadi sangat tahu tentang pertanian terutama petani muda di pedesaan," katanya.

Program YESS, kata Jefri Efendi, sangat membantu petani muda, terutama di pedesaan, kerapkali kurang informasi dan wawasan untuk pengembangan usaha. Akhirnya, kami dapat menambah nilai jual produk usaha kami di bidang pertanian, hortikultura, perkebunan maupun peternakan.

"Program YESS menambah semangat petani muda Malang, untuk menerapkan pertanian modern dengan inovasi usaha," katanya.

Acep Hariri menambahkan, melalui kegiatan FGD, Program YESS menunjukkan komitmen kuat mendukung pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani muda.

"Dengan langkah-langkah konkret seperti pemberian hibah kompetitif dan pendampingan, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pertanian yang lebih modern dan inovatif," katanya. [didit/timhumas yessjatim]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.