Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, SMKPP Kementan Gelar ANBK

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, SMKPP Kementan Gelar ANBK
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPP Sembawa, Yudi Astoni mengatakan pelaksanaan ANBK akan memberikan gambaran tentang sejauh mana pihaknya berhasil membekali kompetensi siswa.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Pada 2024, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kembali dilaksanakan dengan melibatkan seluruh peserta didik, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Sembawa. 

Sebanyak 45 peserta didik terpilih dalam melaksanakan ANBK yang digelar 21-22 Agustus 2024 di Lab Multistudi SMKPP Negeri Sembawa. 

ANBK merupakan salah satu instrumen penting dalam mengevaluasi mutu pendidikan di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di setiap sekolah.

Di sekolah kejuruan pertanian, ANBK tidak hanya sekadar ujian berbasis komputer, tetapi juga menjadi tolak ukur sejauh mana siswa menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan di bidang pertanian. 

Siswa di sekolah ini tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan industri pertanian.

ANBK yang dilaksanakan pada tahun ini di sekolah kejuruan pertanian meliputi berbagai aspek, termasuk literasi, numerasi, dan survei karakter. Literasi dan numerasi merupakan dua komponen utama yang diujikan dalam ANBK. 

Literasi mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan informasi tertulis, sementara numerasi mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. 

Kedua aspek tersebut sangat penting dalam dunia pertanian, di mana pengambilan keputusan sering kali didasarkan pada data dan informasi yang yg akurat.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman senantiasa mengingatkan bahwa survei karakter yang menjadi bagian dari ANBK juga sangat relevan bagi siswa sekolah kejuruan pertanian. 

“Karakter seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya di sektor pertanian yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional,” pungkasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengemukakan bahwa di era globalisasi dan digitalisasi ini, kompetensi yang diukur melalui ANBK menjadi semakin penting. 

“Siswa sekolah kejuruan pertanian tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis di bidang pertanian, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi yang kuat," katanya.

Dengan demikian, kata Kabadan, mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar yang dinamis.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni mengatakan pelaksanaan ANBK ini akan memberikan gambaran mengenai sejauh mana SMK PP Negeri Sembawa berhasil dalam membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan. 

"Selain itu, hasil ini juga akan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran yang diberikan," katanya.

Melalui ANBK, ungkap Yudi Astoni, diharapkan akan lahir generasi muda yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan adaptif terhadap perubahan. Inilah yang menjadi kunci sukses dalam membangun sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan di masa depan. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.