Pengabdian Masyarakat, Polbangtan Kementan Fasilitasi Taman B2SA di Bogor

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Pengabdian Masyarakat, Polbangtan Kementan Fasilitasi Taman B2SA di Bogor
POLBANGTAN BOGOR: Kelompok Berdikari asal Desa Tani terlihat antusias mengikuti kegiatan Pengabdian masyarakat dalam mengelola taman B2SA yang diselenggerakan oleh Polbangtan Bogor bersama Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor.

Bogor, Jabar [B2B] - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor melaksanakan program pengabdian masyarakat berupa edukasi dan fasilitasi taman B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Senin (15/7).

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pertanian membutuhkan SDM-SDM berkualitas untuk dapat terus berkembang. Untuk itu, Mentan berharap regenerasi petani dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian.

"Untuk mencapai produktivitas pertanian yang tinggi, hal utama yang paling utama yaitu tersedianya SDM Pertanian yang unggul, andal, profesional, dan mandiri serta berjiwa enterpreneur tinggi," sebut Dedi.

Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor dan dilaksanakan di lokasi konvergensi stunting.

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok tani Berdikari di Desa Suka Tani dalam mengelola taman B2SA. Program ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencegah terjadinya stunting pada anak-anak serta calon bayi dari ibu-ibu hamil, dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan praktek pembuatan pupuk kompos padat dan pupuk organik cair (POC), serta praktek pembuatan bedengan untuk menanam sayuran organik. Pupuk kompos dibuat dari bahan-bahan seperti kotoran kambing, gedebog pisang, rerumputan, dan protamin sebagai starter untuk membantu proses pembusukan.

Kelompok Berdikari yang terdiri dari ibu-ibu desa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka diajarkan cara mengolah lahan dan membuat pupuk kompos serta pupuk organik cair. Mereka mengaku senang karena mendapatkan pengetahuan baru, terutama tentang cara budidaya tanaman secara organik.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Suka Tani, khususnya kelompok Berdikari, dapat membuat taman B2SA dan menghasilkan produk panen yang aman dikonsumsi keluarga serta memiliki nilai gizi tinggi. Program ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencegahan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Suka Tani.

"Program ini adalah salah satu upaya kami untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka melalui pertanian organik dan pemenuhan gizi yang seimbang," ujar Dwiwanti, Dosen Polbangtan Bogor. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.