Pastikan Pertanian Tak Terganggu, Kementan Pantau PAT di Banjar Kalsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Pastikan Pertanian Tak Terganggu, Kementan Pantau PAT di Banjar Kalsel
BPPSDMP KEMENTAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti [tengah] menyerahkan pada Bupati Banjar, H Saidi Mansyur bagi petani Banjar berupa Pembangunan Irigasi Perpompaan sebesar Rp1,57 miliar.

Banjar, Kalsel (B2B) – Untuk memastikan pertanian di Kalimantan Selatan tidak terganggu dengan ancaman krisis pangan, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memantau sejumlah program yang dijalankan di Kabupaten Banjar, di antaranya program Perluasan Areal Tanam (PAT) sekaligus program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS).

Hal tersebut diketahui saat Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, melakukan audiensi dengan Bupati Banjar, H Saidi Mansyur, Kamis (5/9/2024), di Gedung Mahligai Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. 

Audiensi juga dihadiri Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso dan Kepala BBPP Binuang, Wahida Annisa Yusuf.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah langkah sebagai bentuk antisipasi menghadapi ancaman krisis pangan. 

Sejumlah program yang dijalankan Kementan adalah Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi, Optimasi Lahan (Oplah) dan Padi Gogo.

Sementara BPPSDMP Kementan turut berperan aktif dalam menyukseskan program-program utama Kementan. Selain itu, melalui Program YESS, BPPSDMP berkontribusi dalam menumbuhkan minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Kalimantan Selatan merupakan salah satu wilayah program YESS.

Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan Program PAT berupa Pompanisasi di Kabupaten Banjar telah mencapai 99,5% dan luas tanam menduduki posisi kedua teratas di Kalsel.

“Hal ini merupakan capaian yang baik guna mensukseskan capaian target PAT,” kata Kabadan SDM yang akrab disapa Santi.

Selain PAT yang hampir mencapai 100%, kata Santi, perkembangan Program YESS di wilayah Banjar dengan tingginya angka penerima manfaat, baik berupa HK individu maupun HK kluster, diharapkan menjadi pembuka kesempatan bagi para petani milenial untuk bekerja dan berusaha di pertanian. 

“Diharapkan SMK PP Negeri Banjarbaru, yang menjadi perpanjangan tangan Program YESS di Kalsel, dapat berkoordinasi dengan baik kepada Pemkab Banjar agar target Program YESS dapat tercapai dengan baik,” katanya. 

Santi pun berharap Bupati Banjar beserta jajaran, dapat mendukung dan mensuksekan program Kementan.

“Program PAT akan menjadi manfaat bagi para petani dalam hal pengairan dan dapat membatu para petani untuk melakukan penanaman padi kedepan. Sedangkan Program YESS digulirkan agar dapat mencetak petani petani muda yang sukses kedepannya,” jelasnya.

Bupati Kabupaten Banjar, H Saidi Mansyur, menegaskan selalu siap dalam mengupayakan program tersebut, baik dalam penyajian data maupun sarana prasarana dalam pelaksanaan PAT dan Program YESS.

Banjar of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.