Siswa SMK-PP Negeri Kementan Perkuat Capaian Kompetensi Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Siswa SMK-PP Negeri Kementan Perkuat Capaian Kompetensi Pertanian
SMKPPN SEMBAWA: Siswa/i SMKPPN Sembawa saat mengikuti mengikuti ujian laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Aula SMK PP Negeri Sembawa.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Sebanyak 155 Siswa SMK Pembangunan Pertanian (PP) Negeri Sembawa kelas XII dari program studi Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH), Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), Agribisnis Ternak Unggas (ATU) dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) mengikuti  ujian laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Aula SMK PP Negeri Sembawa (10/12).

Tujuan dilaksanakan ujian laporan PKL adalah untuk mengukur pemahaman, keterampilan, dan kemampuan praktis peserta didik dalam menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari selama masa PKL. Tahun 2024 pelaksanaan PKL dilaksanakan di 20 lokasi Industri dan dunia kerja.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menaruh harapan besar pada generasi generasi penerus bangsa termaksuk generasi Z atau gen Z. Generasi ini sangat berpengaruh besar nantinya dalam pembangunan pertanian.

“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” kata Amran

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti juga mendorong agar vokasi pertanian melakukan link and match dengan industri salah satunya dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Budi Santoso menyampaikan melalui ujian PKL siswa dapat belajar melaporkan bagaimana kegiatan dilapangan, kendala yang dihadapi, teknik produksi serta analisa usaha yang terdapat pada dunia usaha dan dunia industri, sehingga semua siswa diharapkan kompeten dalam bidangnya masing-masing.

“Setelah melaksanakan proses PKL, siswa membuat laporan PKL dengan dibimbing oleh guru yang memupuni dalam bidang keilmuan masing-masing, setelah laporan siswa disetujui barulah siswa dapat mengikuti ujian PKL,” tutur Budi.

Wakil kepala bidang Kurikulum Estri Rahajeng menyampaikan sebanyak 20 penguji akan menguji 155 peserta didik dari empat program studi. Pada program studi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) siswa yang mengikuti ujian laporan PKL dari lokasi PT Pratama Nusantara Sakti sebanyak 8 siswa, PT Hindoli Cargill sebanyak 14 siswa, PT Pinago sebanyak 12 siswa, PT Kelantan Sakti sebanyak 13 siswa dan Pusat Penelitian Karet sebanyak 16 siswa.

Program Studi Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) yang mengikuti ujian laporan PKL Lokasi PKL di Kecamatan Tanjung Lago dengan komuditas padi pasang surut yang tersebar di tiga lokasi Desa Banyu Urip sebanyak 12 orang, Desa Mulya Sari sebanyak 11 orang dan Desa Purwosari dan 7 orang.

Program studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU) mengikuti ujian laporan PKL pada Lokasi  PT Super Unggas Jaya sebanyak 10 siswa , CV Pulau Jaya Mandiri Farm sebanyak 4 siswa, CV Jovin Agro Farm sebanyak 3 siswa, PT Semesta Mitra Sejahtera sebanyak 7 siswa, Sumber Rejeki Farm sebanyak 2 siswa dan BPTU HPT Sembawa 5 siswa.

Sedangkan untuk program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)  mengikuti ujian laporan PKL pada Lokasi PKL My Bakery sebanyak 8 siswa, Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMPHP) sebanyak 5 orang, Lab UNSRI Bukit sebanyak 2 orang, PTPN I Unit Regional I Musi Landas sebanyak 10 siswa, PT Sinar Sosro sebanyak 6 orang.

Antusiasme siswa ujian PKL sudah nampak sejak pagi hari, siswa sejak pagi sudah siap menunggu di depan ruangan ujian, dimana nantinya siswa secara satu persatu masuk keruangan untuk ujian laporan dan menguji kompetensi mereka. "Kami sudah belajar tentang isi laporan yang kami buat selama proses PKL di PT Pratama Nusantara Sakti dan siap untuk ujian PKL," ujar Miko siswa prodi ATP. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.