Akses Pendidikan, Siswa SMK-PP Negeri Kementan Ikuti Pertukaran Pelajar Jepang
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Tokyo, Jepang (B2B) - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, memberikan apresiasi terhadap upaya memperluas akses pendidikan vokasi di bidang pertanian. Generasi muda harus diberikan kesempatan untuk menjadi pelaku utama pada sektor pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi.
“Kami sangat mendukung program pendidikan vokasi baik pada pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah," katanya.
Sektor pertanian, ungkap Mentan Amran, adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa regenerasi petani muda harus didukung pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.
“Anak-anak muda harus kita dorong terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai. Salah satu caranya adalah mendukung mereka melanjutkan pendidikan ke lembaga pendidikan vokasi, khusunya yang menawarkan program pertanian,” katanya.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai sekolah vokasi terus meningkatkan pengetahuan siswanya terkait dunia pertanian baik lingkup domestik ataupun mancanegara.
Kali ini seorang guru dan dua siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru berkesempatan berkunjung ke ke Jepang dalam program pertukaran pelajar pertanian yang merupakan kerjasama Kementan dengan pemerintah Jepang.
Ada pun seorang guru, Patmawati selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan dua siswa kelas XI Agribisnis Tanaman Perkebunan, Fatnur Fa´I dan M Ridho Rizky Akbari.
Kunjungan ke Jepang dimulai pemberangkatan pada Minggu, 9 Maret dan selesai pada Jumat, 14 Maret 2025. Selama di Jepang, mereka akan diajak ke Fukui Norin Highschool, di mana sebelumnya, mereka berkunjung ke SMK-PP Negeri Banjarbaru pada Desember 2024.
Fatnur Fa´i, salah satu siswa bersyukur atas pencapaian yang didapatkan setelah melalui beberapa seleksi dari beberapa siswa yang mengikuti pelatihan bahasa Jepang. Dia juga mendapatkan berbagai pengalaman dan ilmu dari Jepang, khususnya bidang pertanian.
“Saya semangat belajar dalam mencari ilmu di indonesia maupun di luar negeri. Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu yang mewakili dari teman-teman di Indonesia melaksanakan kegiatan atau tugas pertukaran pelajar internasional, Indonesia dan Jepang," terangnya.
Fatnur Fa´i mengaku selama di Jepang kami mendapatkan pengalaman di antaranya, siswa memiliki nilai disiplin tinggi dan mengenal sistem pembelajaran pertanian yang jauh lebih modern dengan teknologi.
"Juga mengenal lebih dekat budaya dan teknologi Jepang yang serba canggih," katanya.
Siswa lain, M Ridho Rizky Akbari mengaku mendapat banyak hal sangat berharga, peluang mempelajari tentang pertanian dan teknologi yang sangat maju di Jepang.
"Saya juga memperluas pengetahuan saya tentang budaya dan sejarah Jepang yang kaya dan menarik. Selain itu, saya juga berkesempatan praktik bahasa Jepang dan berinteraksi dengan masyarakat lokal," katanya.
Pengalaman tersebut, ungkap Ridho, sangat membantu memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pertanian serta mempersiapkan diri untuk menjadi generasi penerus lebih baik di bidang pertanian.
Tidak ketinggalan, guru Patmawati menyampaikan bahwa selama di Fukui Norin, mereka mengikuti berbagai kegiatan di antaranya pembelajaran pengolahan, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seni klub tradisional taiko, pertemuan bersama pekerja indonesia di fukui, kunjungan Ke Museum Asakura.
Kemudian melihat ameran pertanian ´Fukui Smart Farming´ atau ´demonstrasi pengoperasian otomatis alat alat pertanian cerdas, drone otomatis berkeliling kota Fukui dan mengikuti pembelajaran serta peninjauan fasilitas ubi. [Tim Ekspos SMKPPN Banjarbaru]
Tokyo of Japan [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.