Program IMMACo Perkuat Perluasan Areal Tanam di Banyuasin

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Taswin Bahar
Translator : Novita Cahyadi


Program IMMACo Perkuat Perluasan Areal Tanam di Banyuasin
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [berdiri tengah] menegaskan, Program IMMACo di Kabupaten Banyuasin dilaksanakan dengan mengembangkan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan [UPJA] berbasis korporasi dan profesional.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas padi nasional, salah satunya melalui program terobosan, “IMMACo.” [Indonesian Milenial For Modern Agriculture] atau Pertanian Milenial untuk Pertanian Modern Berbasis Korporasi khusus di lahan rawa.

IMMACo. ini memilik 8 pilar utama yakni konsolidasi petani, konsolidasi manajemen usaha, inovasi dan kesesuaian teknologi, dukungan infrastruktur dan logistik, akses pembiayaan, off taker, digitalisasi, dan juga sinergi.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan, pengembangan lahan rawa merupakan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan perluasan tanam dalam waktu dekat ini. Pengembangan lahan rawa ini dikelola melalui optimasi lahan yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas.

“Kemarau seperti sekarang ini justru jadi berkah bagi para petani di lahan rawa. Rawa yang surut membuat petani bisa bercocok tanam padi dan palawija, musim kemarau bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin karena hama lebih sedikit, sinar matahari cukup baik untuk fotosintesis dan proses pengeringan. Jadi kualitas gabah lebih baik" Terang Mentan Amran.

“Program IMMACo ini adalah salah satu Langkah Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dalam mendukung program PAT yang ada dilahan rawa Sumsel”. Imbuh Idha Widi Arsanti Kepala BPPSDMP.

Sumsel memiliki potensi lahan rawa mencapai 3.054.347,60 hektare terdiri dari luas lahan rawa lebak mencapai 1.354.805,88 hektare dan luas lahan rawa pasang surut mencapai 1.699.541,71 hektare. Oleh karena itu Kementerian Pertanian memilih Sumsel menjadi salah satu titik lokasi Program IMMACo untuk mendukung PAT.

Program IMMACo di Kabupaten Banyuasin sudah dilaksanakan dengan cara mengembangkan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), yang berbasis korporasi dan lebih profesional. Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, dalam rangka mengembangkan kawasan sawah di dua Kecamatan dengan luas lahan total 35.547 hektar. 

Pengembangan ini diharapkan bisa meningkatkan kelembagaan dan manajeman bisnis agar lebih efektif dan produktif 

Petani yang telah memperoleh bantuan baik TR4, TR2 dan Combine Harvester dapat menambah pendapatannya melalui jasa sewa alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan adanya UPJA, produksi padi akan meningkat, pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat, dan lebih banyak lahan yang dapat dilayani.

Proses pengembangan UPJA yang telah dinaungi Koorporasi berupa PT Telang Agro Makmur dan Koperasi Tuah Selebar Daun didukung langsung oleh Tim gabungan IMMACo pusat, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjiniring Pertanian (PEPI), siswa SMK-PPN, alumni, dan petani milenial Serta mahasiswa MSIB dari Kemenristekdikti. Tim tersebut akan melaporkan aktivitas harian, mingguan, dan bulanan serta memantau pemanfaatan program tersebut.

Kepala SMK-PPN Sembawa, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Direktorarlt Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP), melakukan sosialisasi program IMMACo serta meminta dukungan program tersebut Ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan pada Selasa (03/09/2024). 

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Bambang Pramono menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas programnya untuk memperkuat UPJA melalui Koorporasi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan bisa mewujudkan surplus beras serta bisa membuat sumsel menjadi lumbung pangan. [titin/timhumas smkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.