Perubahan Iklim, Polbangtan Kementan Proteksi Kesehatan Hewan dan Tanaman

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Perubahan Iklim, Polbangtan Kementan Proteksi Kesehatan Hewan dan Tanaman
POLBANGTAN BOGOR: Dosen Polbangtan Bogor, Arifin Tasrif saat mengemukakan materi perubahan iklim dalam webinar international bertema On Animal and Plant Health.

Bogor, Jabar [B2B] – Perubahan iklim memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap sistem produksi pertanian, meliputi efek yang disebabkan oleh modifikasi karakteristik fisik seperti tingkat suhu dan distribusi curah hujan pada sistem produksi pertanian, sehingga mempengaruhi produksi melalui perubahan pada spesies lain seperti penyerbuk, hama, vektor penyakit, dan spesies invasif.

Amran Sulaiman, Menteri Pertanian mengatakan bahwa seluruh insan pertanian harus siap menghadapi tantangan perubahan iklim tanpa mengurangi jumlah produksi pangan.

Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan sistem pertanian dapat dibuat lebih tangguh, dengan menerapkan langkah-langkah yang sangat spesifik untuk sistem dan lokal. 

"Petani, penghuni hutan, nelayan, dan mereka yang berada di sepanjang rantai pasok perlu mengadopsi serangkaian tindakan, yang rinciannya akan bergantung pada keadaan masing-masing," ujar Dedi.

Menyikapi fenomena tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menggelar webinar internasional On Animal and Plant Health sebagai salah satu rangkaian Dies Natalis Polbangtan Bogor yang ke-6 pada Kamis (25/7).

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan bahwa pelaksanaan webinar sengaja memilih pendekatan Triple helix untuk mendalami substansi Inovasi Perlindungan Hewan dan Tumbuhan untuk Swasembada Pangan.

Setiap tahun, Polbangtan Bogor menggaet narasumber praktisi khusus didatangkan dari luar negeri untuk sharing ilmu mengenai isu pertanian yang sedang update saat ini. Tahun ini, webinar internasional mengambil tema Creating Animal and Plant Health Protection Innovation for Food Self-Sufficiency in a Current Change of Climate.

Keynote Speaker tahun ini mendatangkan Wisnu Wasisa Putra, Plt. Deputi Bidang Karantina Hewan yang memaparkan mengenai The Policy of Animal and Plant Biosecurity for Supporting. Dalam pembahasannya, Wisnu menjelaskan tentang fungsi badan karantina Indonesia.

"Melestarikan dan melindungi kelestarian keanekaragaman hayati satwa dan tumbuhan dari ancaman hama dan penyakit hewan dan tumbuhan karantina melalui penerapan tindakan karantina nasional," ungkapnya.

Selain Wisnu Wasisa, webinar Internasional ini dibagi kedalam panel menjadi dua sesi, sesi pertama dengan narasumber Kim Jeong Man, dari International Horticulture Institure, Korea Selatan yang memaparkan mengenai Smart Agriculture Supporting Food Security; Damayanti Buchori, Guru Besar Fakultas Pertanian, IPB University yang memaparkan mengenai Present and Future Plant Protection Innovation in the Current Change of Climate; dan Rachmat selaku Director Food Crop Protection, Directorate General of Food Crops.

Arifin Tasrif, dosen Polbangtan Bogor sekaligus narasumber sesi kedua mengaku bangga dengan capaian Polbangtan Bogor yang dapat menyelenggarakan webinar internasional secara kontinyu. Arifin berharap, kedepannya Polbangtan Bogor dapat mempertahankan prestasi ini.

"Webinar Internasional 2024"  merupakan Program Tahunan yang dilakukan oleh UPPM Polbangtan Bogor yang juga dirangkaikan dengan Annual  Anniversary of Polbangtan Bogor. Pemilihan Tema dilakukan untuk menjawab tantangan perubahan iklim yang terjadi saat ini dikaitkan dengan Program Pemerintah dalam mencapai Swasembada Pangan Nasional untuk menjaga Ketahanan Pangan  secara berkesinambungan dan Berkelanjutan", ujar Arifin.

Arifin menambahkan,  bahwa persoalan OPT dan Penyakit Hewan adalah salah satu isu yang mengemuka untuk menjawab ketahanan Pangan. Isu Perubahan iklim yang berdampak terhadap fluktuasi serangan OPT dan Penyakit Hewan serta bagaimana pengelolaan kedua isu tersebut menjadi hal menarik untuk didiskusikan", imbuhnya.

Menurut Arifin, melalui paparan para pakar diharapkan Civitas akademika Polbangtan Bogor dapat menambah wawasan dalam meningkatkan kualitas layanan Tridharma perguruan tinggi Vokasi. Disisi lain mendiseminasikan kebijakan pemerintah dan hasil2 penelitian dan pandangan akademisi untuk terus berinovasi dalam mendorong penguatan pengelolaan OPT dan Penyakit hewan secara bijaksana dan berkelanjutan.

Inovasi untuk mengontrol manajemen PLB (Potato Late Blight) dapat dilakukan melalui beberapa cara, yakni Penggunaan Varietas Tahan, Pemantauan dan Prediksi Penyakit PLB, Praktek Pertanian Terpadu, Penggunaan Biopestisida, Teknologi Pengendalian Berbasis Nanoteknologi, Pengembangan Mikroba Tanah, serta penggunaan fungisida. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.