Yudisium Polbangtan Malang, Harapan Besar bagi Generasi Petani Milenial

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Malang

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Yudisium  Polbangtan Malang, Harapan Besar bagi Generasi Petani Milenial
POLBANGTAN MALANG: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [tengah] membuka yudisium didampingi Wakil Direktur Novita Dewi Kristanti [ke-2 kanan] dan Andi Warnaen [kiri].

Malang, Jatim [B2B] - 559 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] pada Polbangtan Malang mengikuti yudisium kenaikan tingkat di Aula Sasana Giri Sabha, Polbangtan Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Jumat [12/7] diikuti 446 mahasiswa reguler dan 113 peserta Program Rekognisi Pembelajaran Lampau [RPL] secara hibrid.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menaruh harapan besar agar Polbangtan dapat menjadi institusi pendidikan vokasi yang berperan strategis dalam mendidik generasi milenial menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional, dan berdaya saing tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa.

Senada hal itu, Plt Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya menciptakan petani milenial melalui Polbangtan.

"SDM pertanian adalah pengungkit produktivitas pertanian terbesar. Pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci lahirnya petani milenial. Indonesia membutuhkan generasi milenial yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, memberikan pesan kepada mahasiswa Polbangtan Malang untuk menjadi mahasiswa yang berkarakter.

"Kemampuan akademik kalian harus dibarengi dengan karakter yang baik. Seluruh eselon satu Kementam mengharapkan kontribusi kita," katanya saat membuka yudisium. 

Kontribusi kita, kata Udrayana, hanya bisa ditunjukkan dengan kemampuan bekerja, kolaborasi dan koordinasi yang harus terus diasah sehingga harapan Mentan pada mahasiswa dan alumni Polbangtan dapat diwujudkan.

Dia mengingatkan para mahasiswa tingkat dua untuk bersiap terjun ke lapangan untuk mendukung program strategis Kementan terkait Perluasan Areal Tanam [PAT] pada beberapa kabupaten di Jawa Timur.

Pelaksanaan yudisium merupakan agenda rutin setiap akhir tahun ajaran/akademik Polbangtan Malang. Kegiatan yang berlangsung hybrid, daring dan luring, ini diikuti oleh 113 mahasiswa RPL secara online dan 446 mahasiswa reguler secara offline. 

Yudisium dihadiri Wakil Direktur, Novita Dewi Kristanti dan Andi Warnaen serta sejumlah kepala jurusan, kepala program studi, dan sekretaris program studi.

Udrayana mengharapkan para mahasiswa diharapkan tetap semangat melanjutkan perjalanan mereka setelah melalui berbagai dinamika yang tidak mudah, hingga benar-benar siap terjun ke dunia kerja. 

"Mahasiswa Polbangtan Malang diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh selama masa studi," katanya lagi.

Melalui pengalaman dan pendidikan yang matang, ungkap Udrayana, tentu akan lebih siap menghadapi tantangan di sektor pertanian dan berkontribusi pada kemajuan pertanian Indonesia.

"Polbangtan Malang terus berkomitmen untuk mendukung para mahasiswa dalam meraih kesuksesan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas," katanya lagi. [NR/didit/timhumas polbangtanmalang]

Malang of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.